Mpok Alpa Ngaku Tidak Terlalu Stres Merawat Bayi Kembar 'Nikmati Saja'
Nina Mpok Alpa mengaku tidak terlalu stress mengurus dua anak kembarnya yang baru lahir.
Mpok Alpa melahirkan bayi kembar laki-laki bernama Raffi dan Raffa Ahmad pada hari Senin, 7 Oktober 2024.
Kelahiran kembar ini merupakan pengalaman baru bagi Mpok Alpa. Ia mengaku terkadang merasa kewalahan ketika kedua bayinya menangis bersamaan, namun kondisi tersebut tidak membuatnya stres.
- Cerita Mpok Alpa Alami Kontraksi Palsu Berkali-kali, Takut Ketuban Pecah Sebelum Waktu Melahirkan
- Potret Mpok Alpa Melahirkan Bayi Kembar dengan Biaya Ditaksir Rp150 Juta, Semua Dibayar Raffi Ahmad
- Panik Jarinya Tak Bisa Keluar dari Tutup Kipas Angin, Anak SMA Ini Datangi Damkar Minta Bantuan
- Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya
Menurut Mpok Alpa, memiliki anak adalah sebuah berkah yang telah lama diimpikannya bersama suaminya, Ajie Darmaji. Saat ditanya mengenai kemungkinan mengalami gejala baby blues, Mpok Alpa justru merasa bingung.
"Oh tidak. Kemarin ada yang bilang, siapa ya? Artis senior yang mengatakan, 'Mbak pasti mengalami baby blues'," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
"Baby blues itu apa sih? Saya tidak paham. Nanti saya coba rasakan. Katanya stres, iya mudah-mudahan tidak stres. Nikmati saja," tambah Mpok Alpa.
Baby Blues
Baby blues adalah kondisi yang umum terjadi setelah melahirkan dan ditandai dengan berbagai gejala, seperti perubahan suasana hati dan peningkatan rasa mudah tersinggung. Seorang wanita berusia 37 tahun mengungkapkan rasa syukurnya karena kedua anaknya mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah. Jika mereka menangis, itu hanya karena ingin menyusui.
"Proses adaptasinya berjalan lancar. Jadi, jika mereka menangis, itu biasanya hanya untuk menyusui. Mereka juga menangis ketika ingin buang air kecil atau besar. Jika popoknya basah, biasanya itu penyebabnya. Mereka menangis belum tentu karena minta susu, bisa juga karena popok yang basah atau merasa gatal," ujarnya.
Tolong bantu anak-anak
Anak pertama dan kedua Mpok Alpa menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kehadiran anggota baru dalam keluarga mereka. Terutama anak kedua, yang sangat menunjukkan kasih sayang kepada kedua adiknya.
"Kalau kakak kasih sayang, dia senang. Sedangkan si Petong malah lebih senang lagi. Sekarang, setiap pulang sekolah, dia ingin segera pulang untuk melihat adiknya. Namun, dia mengerti bahwa sebelum melihat adiknya, dia harus mencuci tangan terlebih dahulu," jelas Mpok Alpa. Mpok Alpa dan suaminya sangat menyadari bahwa meskipun saat ini perhatian mereka lebih fokus pada anak kembar yang baru lahir, kasih sayang kepada anak pertama dan kedua tetap harus seimbang.
"Kita harus tetap memberikan perhatian yang sama. Emosi harus dijaga agar tetap seimbang. Yang terpenting, jangan sampai anak kita, terutama si Petong yang berusia 8 tahun, merasa terabaikan. Sekarang, kami berusaha untuk lebih mengontrol emosi," katanya.