Sekampus dengan Betrand Peto, Sarwendah Kembali Kuliah S1 Jurusan Psikologi di Usia 35 Tahun
Sarwendah, yang sebelumnya merupakan anggota Cherrybelle, saat ini tengah menempuh studi S1 Psikologi di universitas yang sama dengan Betrand Peto.
Sarwendah, yang dulunya merupakan anggota grup vokal Cherrybelle, saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di jurusan Psikologi. Menariknya, ia kuliah di universitas yang sama dengan putra asuhnya, Betrand Peto, yang akrab dipanggil Onyo. Meskipun mereka berkuliah di tempat yang sama, keduanya memilih jurusan yang berbeda; Onyo mengambil kelas reguler, sementara Sarwendah mengikuti program hybrid agar dapat menyesuaikan dengan kesibukannya.
Sarwendah menyatakan bahwa awalnya ia ingin mengambil jurusan Bahasa Mandarin dan berencana menjadi pengajar di kampus tersebut. Namun, setelah berdiskusi lebih jauh dengan pihak kampus, ia tertarik dengan psikologi dan akhirnya memutuskan untuk beralih ke jurusan ini. Keputusan ini menunjukkan semangatnya dalam mengembangkan diri dan memperdalam pengetahuan, meskipun ia sudah memiliki kesuksesan di dunia hiburan.
- Kejiwaan Tersangka IS, Otak Pembunuhan dan Perkosaan Siswi SMP di Palembang Alami Kelainan
- Bakal Kuliah Dengan Ibu Sambung, 8 Foto Azka Corbuzier Diterima di UI Jurusan Psikologi
- Kasus Briptu FN Bakar Suami, Evaluasi Mental Anggota Polri jadi Sorotan
- UGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor
Di usianya yang ke-35, Sarwendah membuktikan bahwa pendidikan tidak mengenal batasan usia dan status sosial. Sebagai seorang ibu dari tiga anak dan figur publik, ia tetap memilih untuk melanjutkan pendidikan meski sibuk dengan karier di dunia hiburan. Keputusan Sarwendah untuk menuntut ilmu ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa proses belajar tidak pernah berhenti, tidak peduli usia dan profesi seseorang. Dengan langkah ini, ia menunjukkan bahwa keinginan untuk belajar dan berkembang adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan.
1. Sarwendah Pilih Program Hybrid untuk Kuliah Psikologi
Sarwendah memutuskan untuk mengikuti program hybrid karena kesibukannya sebagai seorang ibu dan figur publik. Program ini menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan, sehingga ia bisa menjalani perkuliahan meskipun harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Dengan adanya jadwal yang lebih fleksibel, Sarwendah tetap dapat menuntut ilmu sambil menjalani perannya di dunia hiburan dan sebagai seorang ibu. Hal ini memungkinkan dia untuk tetap berkomitmen pada pendidikan tanpa mengabaikan tanggung jawabnya di rumah dan kariernya.
2. Betrand Peto Menjadi Teman Kuliah Sarwendah di Kampus yang Sama
Menarik untuk dicatat bahwa Sarwendah menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan putra asuhnya, Betrand Peto. Meskipun mereka berada di institusi yang sama, keduanya memilih program studi yang berbeda; Onyo mengambil jurusan reguler, sedangkan Sarwendah memilih jalur hybrid agar dapat menyesuaikan dengan jadwalnya yang sangat padat.
3. Sarwendah Awalnya Tertarik dengan Jurusan Bahasa Mandarin
Sebelum Sarwendah memutuskan untuk pindah ke jurusan psikologi, ia terlebih dahulu memikirkan untuk mengambil jurusan Bahasa Mandarin. Rencananya adalah untuk menjadi pengajar di universitas tempat Betrand menempuh pendidikan. Ia bahkan telah melakukan pembicaraan dengan pihak kampus mengenai peluang tersebut.
4. Perubahan Pilihan ke Psikologi Setelah Diskusi dengan Pihak Kampus
Setelah melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak universitas, Sarwendah merasa tertarik untuk mendalami bidang psikologi. Ketertarikan ini mendorongnya untuk mengambil keputusan dalam mengejar gelar S1 Psikologi. Ia menyadari bahwa mempelajari psikologi akan membantunya memahami lebih dalam mengenai karakter manusia serta berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh orang lain.
5. Sarwendah Menyatakan Ketertarikan pada Psikologi Sejak Lama
Ketertarikan Sarwendah terhadap psikologi sudah ada sejak lama. Ia memiliki keinginan yang kuat untuk menggali lebih dalam tentang karakter manusia serta masalah yang mereka hadapi. Menurutnya, banyak individu yang sangat membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita dan perasaan, sehingga psikologi menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memahami psikologi, Sarwendah berharap bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang membutuhkan dukungan.
Ia percaya bahwa dengan mempelajari psikologi, ia dapat membantu orang lain menemukan solusi untuk permasalahan yang mereka hadapi. Sarwendah merasa bahwa banyak orang merasa kesepian dan ingin memiliki ruang untuk bercerita tanpa merasa dihakimi.
6. Sarwendah Berharap Bisa Membantu Orang Lain Lewat Psikologi
Dengan memilih jurusan psikologi, Sarwendah memiliki harapan untuk lebih memahami karakteristik individu dan memberikan bimbingan kepada mereka yang memerlukan. Ia menyadari bahwa banyak orang mengalami berbagai masalah dan sangat membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan cerita mereka. Sarwendah berkeinginan untuk menjadi salah satu sosok yang dapat memberikan dukungan dan perhatian kepada mereka yang sedang menghadapi kesulitan dalam hidup.
7. Sarwendah Menjadi Inspirasi bagi Banyak Orang untuk Terus Belajar
Keputusan Sarwendah untuk melanjutkan pendidikan di usia dewasa menunjukkan bahwa belajar dapat dilakukan kapan saja, tanpa memandang usia. Meskipun telah mencapai kesuksesan di industri hiburan, ia tetap berkomitmen untuk menambah pengetahuan dan keterampilan baru. Langkah ini menjadi motivasi bagi banyak orang untuk terus mengejar impian dan meningkatkan kualitas diri mereka.