Todung Mulya Lubis Curiga Kasus Hasto Kristiyanto untuk Serang PDIP dan Megawati
Ketua Tim Penasihat Hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis menilai yang diserang dari kasus Hasto adalah Megawati dan PDIP.
Ketua Tim Penasihat Hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis menilai pernyataan mantan kader PDIP Effendi Simbolon mempertegas jika yang diserang dalam kasus Hasto adalah PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terlebih, usai dipecat dari PDIP Effendi Simbolon bertemu dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Mantan kader PDIP, Effendi Simbolon beberapa hari setelah bertemu Mantan Presiden Jokowi juga meminta Bu Mega mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP sebagai buntut penetapan HK sebagai tersangka di KPK," kata Todung, dalam keterangan resmi, Kamis (9/1).
"Hal ini juga semakin menegaskan bahwa yang hendak diserang adalah PDIP dan Bu Mega, sehingga kami semakin meragukan perkara ini adalah murni penegakan hukum," sambungnya.
Lebih lanjut, Todung berharap agar KPK tidak ditunggangi kepentingan pihak lain untuk menghabisi lawan politik.
"Kejadian demi kejadian, perkara demi perkara yang sedang berjalan semakin mencemaskan jika pihak-pihak penegak hukum dapat dimanfaatkan atau salah langkah dalam kasus-kasus seperti ini," imbuh dia.
Effendi Desak Megawati Mundur
Sebelumnya, Effendi meminta Megawati bertanggungjawab atas perkara yang menjerat Hasto. Menurut Effendi, persoalan yang menimpa Hasto merupakan permasalahan hukum yang serius.
"Dia harus mengundurkan diri, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas, ini kan masalah serius masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan ini hukum," kata Effendi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Rabu (8/1).
Bahkan, dia meminta PDIP melakukan pembaharuan pada posisi strategis mulai dari pucuk pimpinan.
"Ya, harus diperbaharui ya semuanya mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui bukan hanya level sekjen ya, sudah waktunya lah sudah waktunya pembaharuan yang total ya," ucap Effendi.
Sebagai mantan kader PDIP, Effendi mengaku prihatin dan sedih dengan apa yang terjadi di partai banteng berlambang banteng moncong putih itu.
"Ini petaka yang sangat besar ya buat partai yang lama saya ikut di sana ya, belum pernah ada setinggi ini posisinya," ungkapnya.