\'SETAN JAWA\', siap jadi project bisu Garin Nugroho berikutnya
Sebagai sineas senior yang penuh dengan ide segar dan artistik, ini dia project film Garin Nugroho berikutnya.
Baru-baru ini, Garin Nugroho baru saja menerima sebuah medali kehormatan Ordre des Arte et des Lettres dari Pemerintah Prancis atas dedikasinya selama 35 tahun di bidang seni dan sastra. Tak lansung puas, sineas senior Indonesia sudah menyiapkan project terbarunya yang unik dan lebih artistik.
"Tahun ini saya akan bikin film judulnya SETAN JAWA. Film bisu hitam putih dengan orkestra kayak tahun-tahun dulu. Saya mencoba yang belum pernah dilakukan dan itu tantangan artistiknya luar biasa," jelas Garin Nugroho saat ditemui di IFI Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (27/4).
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Film apa yang dibintangi oleh Indah Permatasari? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
-
Dimana film pertama kali diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Siapa aktor asal Indonesia yang sukses berkarier di film internasional? Jauh sebelum nama-nama tadi, ternyata ada aktor laga yang sudah lebih dulu bermain di perfilman luar negeri. (Foto: brilio.net) Nama aktor tersebut adalah Wang Lap-tat atau biasa disapa dengan nama Lo Lieh yang lahir di Pematangsiantar, Provinsi Sumatra Utara pada 29 Juni 1939.
-
Siapa yang membuat film bicara pertama di Indonesia? Tahun 1931, The Teng Chun muncul denga "Cina Motion Pictures" yang membuat film bicara pertama dengan judul 'Boenga Roos dari Tjikembang'.
Bukan cuma itu saja, sutradara film AACH AKU JATUH CINTA ini juga sudah menyiapkan film kedua setelah SETAN JAWA. Berjudul NYAI, di sini Garin ingin mencoba menawarkan kisah perjuangan seseorang dalam meraih kemerdekaan di tengah tekanan liberalitas dunia.
"Film kedua judulnya NYAI, film tahun 1923 era film bertemu dengan komedi stambul (seni pertunjukkan teater sandiwara keliling) dan itu syuting satu shoot, satu setengah jam. NYAI itu bercerita mengenai kisah Nyai Ontosoroh, mirip kayak Nyai Dasima. Diambil dari kisah Nyai tahun 1920-an, kira-kira seperti itu. Cerita tentang orang-orang yang berusaha untuk merdeka tapi kemudian semua itu diambil karena tekanan liberalitas dunia," lanjutnya.
Menerapkan gaya yang berbeda dengan film-film sebelumnya, rupanya Garin Nugroho memang sengaja melakukan hal tersebut. Selain karena bisa merasa bosan jika tidak melakukan sesuatu, bukan Garin namanya jika ia tidak mencoba berbagai hal baru di setiap karyanya.
"Semuanya sudah jadi, tinggal di-finishing aja. Rilisnya satu-satu, kayak buku kan sudah dirilis, instalasi seni bulan depan. Kalau film SETAN JAWA bulan September kalau NYAI belum tau jadwalnya, MOONCAKE STORY sudah jadi tinggal editing. Saya selalu ingin mencoba hal yang baru karena kalo enggak ya ngantuk. Timbulnya generasi baru kan bagus sekali," tandas pria kelahiran Yogyakarta, 6 Juni 1961 silam itu.
(kpl/hen/ntn)
(mdk/kln)