Siapa Sih Wes Anderson yang Kontennya Lagi Viral di Media Sosial?
Kontennya lagi trending, siapa sih sosok yang satu ini?
“You are better not act like you’re in Wes Anderson film”
Caption tersebut lagi banyak banget bertebaran di media sosial. Biasanya sih menjadi pembuka sebuah video Instagram Reels atau TikTok dengan ciri khas retro style dan sentuhan palet warna hangat yang menarik. Yup, konten dengan gaya khas Wes Anderson memang lagi banyak diminati oleh para kreator. Tapi, siapa sih Wes Anderson itu dan seperti apa karakteristik dari trennya?
Sutradara dan Penulis Naskah Film Asal Amerika Serikat
Memiliki nama lengkap Wesley Wales Anderson, sosok yang satu ini dikenal sebagai sutradara dan penulis naskah asal Amerika Serikat. Pria yang lahir pada 1 Mei 1969 tersebut menempuh kuliah di University of Texas di Austin dengan mengambil jurusan Filsafat. Saat berkuliah inilah ia bertemu dengan Omen Wilson yang menjadi rekannya membuat film pendek pertama kali di tahun 1994.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Kenapa pengguna TikTok mencari kata-kata trend? Pengguna TikTok kerapkali mencari kata-kata yang dapat membuat kontennya bisa populer ditonton banyak orang dan muncul di halaman bernama FYP (For You Page). Ini bertujuan agar exposure yang didapatkan lebih banyak dari biasanya.
-
Apa yang sedang menjadi topik hangat di Instagram? Foto 'pernikahan' Robby Purba dan Raline Shah sedang menjadi topik hangat di Instagram.
-
Apa yang membuat Kayes terkenal di TikTok? Kayes sendiri dikenal karena selalu membagikan konten-konten yang cukup menghibur di platform tersebut.
-
Kenapa aksi wanita ini viral di TikTok? Video yang diunggah oleh pemilik akun @memomedsos ini mencuri perhatian warganet.
-
Apa arti dari kata-kata gombalan bahasa Inggris yang sedang trending? Gombalan berarti rayuan yang bisa membuat seseorang yang kita suka menjadi baper dan meleleh.
Terkenal dengan Karakteristik Karya yang Nyentrik
Wes Anderson sendiri mulai dikenal dengan gaya dari setiap karyanya yang eksentrik, serta memiliki visual dan naratif unik. Kalau melihat sederet karyanya seperti Bottle Rocket yang menjadi debut film perdananya, The Grand Budapest Hotel, hingga French Dispatch, kamu bisa menyelami keunikan yang jadi ciri khas kontennya. Karakter inilah yang banyak memikat para pencinta seni dunia.
The Grand Budapest Hotel, salah satu film Wes Anderson yang memenangkan banyak penghargaan.
Debut yang Mencuri Perhatian
Bottle Rocket menjadi debut film perdana Wes Anderson bersama rekannya, Omen Wilson. Film pendek yang dibuat di tahun 1994 ini mulai mencuri perhatian dengan komedi unik dan visual indah yang nyentrik. (Credit image: Bottle Rocket)
Bahkan, film ini berhasil diputar di Festival Film Sundance dengan mendapatkan apresiasi dari sineas lainnya.
Kesuksesan film pendek tersebut membuat Wes dan Omen membuat versi film panjang BOTTLE Rocket di tahun 1996 setelah mendapatkan pendanaan untuk biaya produksinya.
Konsep Surealis dengan Karakter Nyata
Dikutip dari The NewYorker, Anderson sendiri sangat menyukai konsep surealis yang banyak digunakan dalam karyanya. Konsep ini menarik karena tetap menggunakan karakter yang nyata. Hal ini dilakuka agar ia tetap bisa menyampaikan emosi dalam film secara humanis. (Image credit: Moonrise Kingdom)
Anderson juga sering menyisipkan humor dalam dialog dalam filmnya.
Ia juga mengangkat tema dan isu sosial seperti masalah cinta, keluarga, kesehatan mental, hingga kematian.
- Aksi Panggungnya Jadi Sorotan, Simak Perjalanan Karier Baskara ‘Hindia’
- Kereta Api Argo Semeru Anjlok dan Gerbong Terguling di Kulon Progo, Begini Penjelasan KAI
- Viral Peserta Magang di Kantor Sri Mulyani Tidak Dibayar, Ini Penjelasan Lengkap Kemenkeu
- Datang ke Indonesia, Ini Potret Sosok di Balik Meme 'Waduh' yang Viral
Kalau diperhatikan, Wes Anderson mengandalkan gaya simetri sebagai bagian dari karakter karyanya. Karya ini adalah sebuah teknik di mana orang atau obyek menempati bagian tengah frame dengan lensa lebar. Nggak hanya bisa membuat obyek terlihat lebih enak dipandang, tapi juga menciptakan kesan harmoni dan keseimbangan pada pemandangan di sekitar.
Gaya Simetri yang Jadi Andalan
Planimetric Composition dan Compass Point Editing
Ada juga ciri khas lainnya yaitu planimetri, yaitu komposisi yang tercipta saat kamera tegak lurus 90 derajat. Menghadirkan elemen pemandangan, hal tersebut menciptakan bidikan seolah tampak 2 dimensi. Nantinya karakternya akan dibuat bergerak secara vertikal atau horizontal, sementara latar belakangnya tetap terlihat datar.
Khusus pemotongan adegan, Anderson menggunakan teknik Compass Point Editing
Teknik ini menggantikan pemotongan adegan dengan menempelnya menggunakan scene yang baru. Cara mengeksekusinya adalah dengan memutar kamera cepat dalam 90 atau 180 derajat.
Pemilihan Palet Warna
Salah satu hal yang paling mudah dikenali dari Wes Anderson style editing adalah pemilihan palet warna yang spesifik banget, bahkan hampir jadi ciri khas yang ditampilkan di sebagian besar karyanya. Sebagai sosok yang dikenal detail, Anderson selalu memilih warna dengan presisi dan teliti, bahkan nggak jarang juga dimasukkan ke dalam bagian kostum dan set. (Image credit: Moonrise Kingdom)
Cenderung memilih warna hangat, Anderson menerapkan skema palet biru dan putih saat membuat film The Life Aquatic with Steve Zissou, warna oranye yang menggambarkan harmoni dalam film Fantastic Mr. Fox, dan kombinasi merah dan ungu di The Grand Budapest Hotel (2014).
Background Musik yang Mendukung
Nggak hanya secara visual, dari segi audio pun film Wes Anderson sukses memanjakan telinga lewat pemilihan lagu yang dibuat. Ia sering memasukkan lagu tahun 60an sampai 70an dari karya musisi ikonik seperti The Rolling Stones dan The Beach Boys.
Nah, dalam konten video media sosial yang lagi viral, kebanyakan kreator menggunakan sound Orbituary yang pernah digunakan dalam film Wes Anderson juga. Lagu ini sendiri dinyanyikan oleh Alexandre Desplat.