CEK FAKTA: Hoaks, Foto 2 Anak Laki-Laki Menangis dan Berpelukan di Gaza
Foto dua anak laki-laki yang saling berpelukan dan diklaim berada di Gaza adalah hoaks. Foto sudah beredar sejak 2016, saat dua anak laki-laki menangis karena kehilangan saudaranya di Aleppo, Suriah
Foto menggambarkan dua anak laki-laki menangis sambil saling berpelukan dan tubuh dipenuhi debu beredar di media sosial Facebook. Foto ini muncul saat konflik Palestina dan Israel kembali memanas.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
-
Apa bedanya fakta dan opini? Fakta dan opini merupakan dua hal yang sering dikaitkan satu sama lain. Dua kata ini sering kali disebut dalam berita, berbagai macam buku, hingga jurnal penelitian. Bukan hanya itu, fakta dan opini juga sering dibahas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai topik.Dalam hal ini, fakta dan opini adalah dua hal yang berbeda, bahkan saling bertolak belakang.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Apa yang dibahas dalam kumpulan contoh fakta dan opini? Mengetahui contoh fakta dan opini kurang lengkap rasanya jika tak memahami pengertian hingga ciri-cirinya.
istimewa
Foto itu disebut-sebut dua anak laki-laki di Gaza. Foto itu sudah dibagikan sebanyak 270 pengguna Facebook lainnya.
"Two brothers from #Gaza ... each thought the other was killed by the bombing ... until ... that," tulis penguggah foto tersebut.
Penelusuran
Hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel Reuters Fact Check berjudul "Fact Check-Photos of two boys embracing covered in dust are from Syria in 2016, not Gaza in 2021" pada 15 Mei 2021, dijelaskan bahwa foto kedua anak tersebut bukan di Gaza, melainkan di Suriah.
The posts feature stills from footage originally published by the Aleppo Media Center on August 25, 2016, as seen via its YouTube channel. According to CNN and the Washington Post, the two boys were sobbing over the loss of their brother in a bombing attack in Aleppo City.
istimewa
Weeks of violent clashes in East Jerusalem have ignited the heaviest fighting in years between Israel and Palestinian militants in the Gaza Strip.
Berikut terjemahannya:
Foto dua anak laki-laki tersebut pernah diunggah oleh Aleppo Media Center pada 25 Agustus 2016, foto dilihat dari saluran YouTube. Menurut CNN dan Washington Post, dua anak laki-laki itu menangis karena kehilangan saudara mereka dalam serangan bom di Kota Aleppo.
Saling serang masih berlangsung di Yerusalem Timur, dan memicu pertempuran terberat dalam beberapa tahun antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza.
Kemudian dalam artikel CNN.com berjudul "The children who put Aleppo's suffering on the map" pada 13 Desember 2016, terdapat video dua anak laki-laki yang saling menguatkan setelah serangkaian bom di Kota Aleppo, Suriah. Mereka saling berpelukan setelah saudaranya menjadi korban bom tersebut.
The two boys in this video are survivors of an August 2016 barrel bomb attack. "My brother is gone," one sobs as they cling to each other. In the same video, a woman weeps over her dead son, his eyes open but unseeing.
Berikut terjemahannya:
Dua anak laki-laki dalam video ini adalah korban dari serangan bom pada Agustus 2016. "Saudaraku sudah pergi," kata salah satu anak sambil menahan isak tangis dan mereka saling berpelukan. Dalam video yang sama, seorang wanita menangisi putranya yang telah meninggal.
Kesimpulan
Foto dua anak laki-laki yang saling berpelukan dan diklaim berada di Gaza adalah hoaks. Foto sudah beredar sejak 2016, saat dua anak laki-laki menangis karena kehilangan saudaranya di Aleppo, Suriah.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)