CEK FAKTA: Hoaks, Informasi Sebut Vaksin Covid-19 Palsu Beredar di Indonesia
Informasi yang menuliskan WHO menyebut vaksin AstraZeneca beredar di Indonesia palsu adalah hoaks. Vaksin palsu beredar di India dan Uganda dan bukan mereka AstraZeneca
Beredar informasi menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin AstraZeneca palsu di Indonesia. Informasi berupa unggahan potongan berita berjudul "WHO Pergoki Vaksin Covid-19 Palsu, Salah Satu Jenisnya Beredar di Indonesia" ramai diperbincangkan di media sosial.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
istimewa
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi tersebut adalah tidak benar.
Dalam situs resmi WHO, disebutkan WHO memang mendapat laporan adanya vaksin palsu pada Juli dan Agustus 2021. Vaksin yang dipalsukan yakni COVISHIELD buatan India. Laporan bersumber dari pasien Covid-19 yang mendapat vaksin palsu itu.
Vaksin palsu beredar di salah satu negara di Asia Tenggara dan Afrika. Negara itu adalah India dan Uganda.
"Produsen asli COVISHIELD (Serum Institute of India Pvt. Ltd.) menjelaskan produknya telah dipalsukan," tulis WHO.
Produk vaksin diketahui dipalsukan, karena informasi terkait dosis vaksin, komposisi, atau kedaluwarsanya tidak sesuai.
Kesimpulan
Informasi yang menuliskan WHO menyebut vaksin AstraZeneca beredar di Indonesia palsu adalah hoaks. Vaksin palsu beredar di India dan Uganda dan bukan mereka AstraZeneca.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)