CEK FAKTA: Hoaks Penutupan Jalan di Jakarta Cantumkan Website Kementerian Kominfo
Pesan berantai soal penutupan jalan dan mencatut Kominfo ternyata hoaks atau tidak benar. Sejumlah pihak membantah kabar pesan berantai itu
Beredar pesan berantai tentang imbauan dari laman Kementerian Kominfo di aplikasi pesan instan WhatsApp. Pesan tersebut berisi agar seluruh warga DKI Jakarta tidak keluar karena akan ada penyemprotan desinfektan dosis tingkat 1 melalui udara yang dapat alergi pada kulit dan gangguan pernafasan.
Informasi
Untuk seluruh warga DKI JAKARTA Pada tanggal 19 Maret 2020 Pukul 14.30 s/d 22.00 wib, dilarang untuk berpergian keluar rumah menggunakan kendaraan roda 2 (dua) dan berjalan kaki. Dikarenakan akan ada pencegahan CONVID-19 dengan penyemprotan Disinfektan dosis tingkat 1 melalui udara yang dapat alergi pada kulit dan gangguan pernafasan. Sebagai langkah ini kami pihak Pemerintah akan bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas untung pengaturan kendaraan.
JALAN YANG AKAN DISTERILSASI
Jalan Jaksa
Jalan Daan Mogot (Jakarta)
Jalan Gajah Mada (Jakarta)
Jalan Halim Perdanakusuma (Jakarta)
Jalan Hayam Wuruk (Jakarta)
Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)
Jalan Raya Pasar Minggu (Jakarta)
Jalan Jelakeng
Jalan Jenderal Ahmad Yani (Jakarta)
Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)
Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)
Jalan Laksamana Yos Sudarso (Jakarta)
Jalan Letnan Jenderal MT Haryono (Jakarta)
Jalan Letnan Jenderal S Parman (Jakarta)
Jalan M. H. Thamrin
Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan (Jakarta)
Jalan Mayor Jenderal Sutoyo (Jakarta)
Jalan Medan Merdeka (Jakarta)
Jalan Pangeran Jayakarta
Jalan Prapatan (Jakarta)
Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)
Jalan Raya Bogor
Jalan Senen Raya (Jakarta)
Jalan Sisingamangaraja (Jakarta)
Jalur Jalan Raya Kota - Pondok Labu
Jalan Kramat Raya (Jakarta)
Jalan Salemba Raya (Jakarta)
Jalan Veteran (Jakarta)
Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim (Jakarta)
MOHON MAAF APABILA AKTIVITAS TERGANGGU
https://www.kominfo.go.id
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, pesan berantai tidak benar atau hoaks. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Widodo Muktiyo menyebut bahwa kabar itu hoaks.
"Itu hoaks. Tolong disebarkan," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Widodo Muktiyo kepada merdeka.com.
Widodo menambahkan bahwa penyemprotan hanya halte dan terminal, bukan jalan.
Pihak Dirlantas juga menyebut bahwa pesan berantai itu hoaks atau tidak benar. "Hoaks," kata Dirlantas PMJ Kombes Sambodo kepada merdeka.com.
©2020 Merdeka.com
Kemudian dalam siaran pers Kementerian Kominfo memberikan klarifikasi tentang pesan berantai tersebut. Berikut ini siaran pers dari Kementerian Kominfo:
Siaran Pers No. 45/HM/KOMINFO/03/2020
Kamis, 19 Maret 2020
Tentang
Klarifikasi Penutupan Jalan di DKI Jakarta dikaitkan dengan Website Kementerian Kominfo
1. Kamis (19/03/2020) siang, terpantau konten informasi yang tersebar lewat aplikasi pesan instan WhatsApp mengenai informasi pelarangan bagi Warga DKI Jakarta keluar rumah menggunakan kendaraan roda 2 (dua) dan berjalan kaku. Informasi itu disertai dengan rincian jalan di kawasan Jakarta karena ada kegiatan sterilisasi.
2. Pada bagian akhir konten informasi itu terdapat tautan https://www.kominfo.go.id yang membuat seolah-olah pesan itu resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
3. Kementerian Kominfo menyatakan bahwa informasi itu tidak benar atau hoaks. Sebab, hingga saat ini tidak ada konten informasi seperti poin (1) yang dimuat lengkap dalam laman situs kominfo.go.id.
4. Hingga hari ini, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 267 hoaks berkaitan dengan Virus Corona (Covid-19) yang tersebar di platform digital dan pesan instan.
5. Kementerian Kominfo mengimbau warganet dan seluruh warga Indonesia untuk selalu melakukan pengecekan ulang ke sumber terpercaya. Untuk Covid-19 pemerintah telah menyajikannya melalui laman situs covid19.go.id
6. Kementerian Kominfo mengimbau warganet untuk tidak menyebarluaskan informasi hoaks dan tetap menggunakan platform digital, aplikasi pesan instan dan media sosial dengan bijak.
Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id
Kesimpulan
Pesan berantai tentang larangan warga keluar rumah pada pukul 14.30 s/d 22.00 wib adalah hoaks atau tidak benar. Sejumlah pihak bahkan menyebut bahwa kabar itu tidak benar. Dalam siaran pers, Kementerian Kominfo menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada konten informasi seperti pesan berantai tersebut yang dimuat lengkap dalam laman situs kominfo.go.id.
(mdk/dan)