CEK FAKTA: Hoaks Warga Samarinda Terkapar karena Terjangkit Corona
Beredar kabar di antara warga Samarinda Kalimantan Timur, bahwa ada orang yang terkapar karena terjangkit virus corona (Covid-19).Informasi tersebut diduga disebar seorang pegawai di salah satu instansi di Samarinda. Kabar itu dipastikan tidak benar alias hoaks.
Beredar kabar di antara warga Samarinda Kalimantan Timur, bahwa ada orang yang terkapar karena terjangkit virus corona (Covid-19).Informasi tersebut diduga disebar seorang pegawai di salah satu instansi di Samarinda. Kabar itu dipastikan tidak benar alias hoaks.
Kabar itu menyebar mulai Minggu (29/3) malam. Tertera 'Barusan sekarang di Jalan Biawan Gang 5, terkapar 1 orang kena korona kebetulan petugas belum ada yang menjemput yang bersangkutan baru pulang dari Sulawesi, di dalam rumah ada 7 orang sudah merasa pusing dan tidak enak badan. Waspada.'
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
Isi percakapan itu menyebar dengan cepat sampai dengan Senin (30/3) malam. Setelah dilakukan pengecekan Gugus Tugas Covid-19, kabar itu tidak benar.
"Tidak ada (pasien positif terkapar). Sampai sekarang, di Samarinda hanya satu yang positif. Itu saja," kata Kepala Diskominfo Kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah ketika dikonfirmasi merdeka.com.
Syarif menerangkan, data resmi yang benar soal kasus Covid-19, hanya yang dikeluarkan Dinkes Samarinda, melalui Dinas Kominfo. "Kalau ada berita-berita yang kurang yakin, langsung diklarifikasi saja dengan Dokter Ismed (Kadinkes Samarinda Ismed Kusasih)," sebut Syarif.
Sebelumnya, Ismed juga telah mengkonfirmasi bahwa SOP positif corona adalah pasien dalam pengawasan (PDP), di mana laboratoriumnya sudah terkonfirmasi positif, melalui hasil tes laboratorium PCR.
"Samarinda baru satu orang yang positif. Lab PCR di Indonesia baru lima atau enam di luar Kalimantan. Itu sekarang ngantre karena ribuan sampel, dari seluruh Indonesia. Makanya nunggu hasil lab itu sekarang bisa 5-7 hari," ungkap Ismed.
Sampai dengan Senin (30/3) kemarin pukul 17.00 WITA, Dinkes Samarinda melansir pasien positif masih satu orang, dan menunggu hasil laboratorium dua orang. Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 104 orang.
Baca juga:
Lawan Hoaks, Apple Rilis Website Informasi Covid-19
Video Warga Non KTP Bali Dilarang Menyeberang Pelabuhan Ketapang Hoaks
Polda Metro Jaya Tangkap 4 Penyebar Hoaks Terkait Wabah Corona
CEK FAKTA: Hoaks Warga yang Punya e-KTP Dapat Kompensasi Rp1 Juta
CEK FAKTA: Hoaks PLN Beri Kompensasi Listrik