CEK FAKTA: Salah, Video Direktur WHO Soal Vaksin Booster Bisa Bunuh Anak-Anak
Video yang mengklaim Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin booster Covid-19 bisa membunuh anak-anak adalah keliru. Faktanya, pernyataan Tedros yang sebenarnya membahas ketidakadilan vaksin global - tidak mengomentari keamanan penguat vaksin Covid-19.
Beredar unggahan yang mengklaim Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat pernyataan memperingatkan beberapa negara jika memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 dapat membunuh anak-anak. Unggahan itu berbunyi:
"Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membunyikan alarm pada suntikan booster pada anak-anak."
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kenapa vaksinasi penting untuk anak? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita. Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Apa saja gejala Echovirus 11 pada bayi? Saat bayi baru lahir terpapar echovirus 11, hal itu dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa, termasuk: • Sepsis – respons infeksi di seluruh tubuh yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati • Meningoencephalitis - pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang • Myocarditis - radang otot pada jantung • Hepatitis - radang hati • Ensefalitis - pembengkakan otak
Unggahan tersebut menyertakan tangkapan layar dari tweet yang menunjukkan video Tedros pada konferensi pers. Terdapat kutipan Tedros yang mengatakan: "Beberapa negara menggunakan untuk memberikan booster untuk membunuh anak-anak, yang tidak benar."
©
Penelusuran
Dilansir dari factcheck.afp.com, terdapat kalimat yang dipenggal dan diinterpretasikan secara keliru. Penggalan video itu diambil dari YouTube yang diposting oleh media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia, Ruptly, pada 21 Desember. Klip itu menunjukkan pernyataan Tedros selama konferensi pers virtual WHO pada 20 Desember.
Dalam video tersebut, Tedros mengatakan tentang booster: "Ada bukti baru yang muncul sekarang tentang manfaatnya, terutama dengan kelompok lanjut usia, warga lanjut usia, terutama di atas 65 tahun dan di atas 60 tahun.
“Jadi, kalau mau digunakan lebih baik fokus pada kelompok yang berisiko penyakit parah dan kematian, daripada seperti yang kita lihat, beberapa negara menggunakan untuk memberikan booster kepada anak-anak (sic), yang tidak benar.
"Kemudian masalah kesetaraan muncul di sini. Daripada meningkatkan anak di negara-negara berpenghasilan tinggi, lebih baik memvaksinasi orang tua di negara-negara di mana orang tua belum divaksinasi, bahkan vaksin utama."
Komentar tersebut dipublikasikan dalam transkrip resmi konferensi pers WHO.
WHO mengatakan kepada AFP bahwa Tedros tergagap dalam konferensi pers dan komentarnya kemudian disalahartikan secara online.
"Saat mengucapkan kata 'anak-anak', dia terjebak pada suku kata pertama 'chil' dan yang keluar terdengar seperti 'cil/kill'", kata perwakilan WHO.
"Dia kemudian dengan benar melafalkan suku kata yang sama segera setelah itu, dengan itu keluar terdengar sebagai 'cil-anak'. Penafsiran lain dari ini 100% salah."
Kesimpulan
Video yang mengklaim Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin booster Covid-19 bisa membunuh anak-anak adalah keliru. Faktanya, pernyataan Tedros yang sebenarnya membahas ketidakadilan vaksin global - tidak mengomentari keamanan penguat vaksin Covid-19.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://factcheck.afp.com/http%253A%252F%252Fdoc.afp.com%252F9VD49D-1
(mdk/lia)