CEK FAKTA: Tidak Benar Kakek di Serang Kelaparan Hingga Makan Kapuk
Viral kakek yang diduga kelaparan sampai makan kapuk dari bantalnya adalah keliru. Tapi, saat itu sang kakek yang sedang sendirian merangkak keluar rumah sambil mulutnya ada kapuk. Jadi pihak keluarga mengatakan tidak benar sang kakek makan kapuk.
Viral di media sosial seorang kakek di Ciruas, Serang, Banten hidup sebatang kara dan kelaparan.
Informasi tersebut diunggah akun Instagram @yuni.rusmini.58, bernarasi kakek tersebut karena kelaparan memakan kapuk dari bantalnya untuk menganjal perutnya yang lapar.
-
Siapa yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Semarang? Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh.
-
Di mana Situs Patapan Serang berada? Desa Nagara yang terletak di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang memiliki bukti peninggalan sejarah yang menyerupai tumpukan batu.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
©2020 Merdeka.com/ Instagram @yuni.rusmini.58
Berikut narasi lengkapnya:
Bismillahirrohmanirrohim...
Buat sahabatku dimanapun berada, terutama yg berada di daerah Banten.
Tolong relawan komunitas peduli kemanusiaan, yg area dekat merapat ,kroscek Dan bantu infokan ke dinas terkait. Yg Mana dari info yg saya dapat. Ada lansia dgn kondisi memprihatinkan Dan butuh kepedulian kita. Keterangannya sbb:
Nana : mbah sarani .
Alamat : kampung priuk, desa singamerta kec.ciruas , kab serang , Banten.
Beliau Hidup sebatang kara tanpa anak dan istri,
Istri sudah lebih dulu meninggal.
Tiap hari hanya sendiri,
Hanya mbok khatidjah adlh org yg sering memberinya makan , wlu hidup pas" an.
Mbah ini kdg sering kelaparan , saat
Hanya ada air dan air yg ada di sebelah kasurnya ' saking laparnya mbah sampai" memakan kapuk" dari bantal dan kasur sebagai pengganjal perutnya
Sedikit cerita dari si mbah, waktu bulan puasa kemaren, tak ada yg memberinya makan
Sampai mbah merangkak keluar rumah ke jalanan telanjang teriak" minta makan
Sampai dengkul dan jari" kaki nya pada berdarah darah kena jalanan aspal
#ya Allah smg dgn postingan ini , byk yg peduli, si mbah bisa makan layak setiap Hari. sehat trs nggih mbah, di Hari tuanya ....Amin yarroballamin
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelurusi kakek yang kelaparan hingga makan kapuk di Serang, Banten. Kementerian Sosial memberikan klarifikasi, bahwa kakek tersebut tidak kelaparan dan tidak makan kapuk.
Dalam rilis Kemensoso, 14 Juni 2020, Kementerian Sosial bergerak cepat memastikan kondisi Kakek Jahrani (80), yang tergolek sakit di kasur, di Serang. Sebelumnya, Kakek Jahrani ramai diberitakan tidak mendapat asupan makanan sampai harus makan kapuk dari bantalnya.
Atas instruksi Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Salahuddin hadir dan menyapa Kakek Jahrani dan keluarganya di kediamannya, di Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten (14/06).
Kepada keluarga yang senantiasa merawatnya sehari-hari, Salahuddin bermaksud mengetahui dari dekat kondisi Kakek Jahrani. Mewakili Kementerian Sosial, Salahuddin menyerahkan paket Sembako Bantuan Presiden.
“Atas instruksi Bapak Menteri Sosial, hari ini saya hadir di sini, untuk menyampaikan simpati dan mengetahui dari dekat kondisi Kakek Jahrani. Kami juga menyerahkan paket Sembako Bantuan Presiden untuk membantu memenuhi kebutuhan sembako Kakek Jahrani dan keluarga,” kata Salahuddin.
Ia menyatakan, kehadirannya di rumah Kakek Jahrani tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo yang diteruskan Mensos Juliari kepada seluruh pejabat dan pegawai di Kementerian Sosial, agar negara hadir untuk seluruh warga negara yang tertimpa musibah. “Keberadaan saya di sini juga merupakan implementasi slogan #KemensosHADIR,” katanya.
Kepada Salahuddin, aparat desa setempat dan keluarga memastikan Kakek Jahrani tidak kelaparan dan tidak makan kapuk. “Makanan ada pak. Tidak benar makan kapuk. Ceritanya, ada yang keponakan yang biasa menunggu Kakek Jahrani. Tapi karena ada keluarga yang meninggal, ia pergi. Setelah ditinggal Kakek Jahrani merangkak keluar rumah sambil mulutnya ada kapuk,” kata Ny. Bakrah (40), keponakan Kakek Jahrani.
Bakrah menyatakan, pamannya ini, semula berprofesi sebagai penjual cobek kelilling kampung. Namun, ia menjadi korban tabrak lari tiga tahun lalu, hingga membuatnya sulit bergerak. Sehari-hari, sang paman hanya bisa tergolek di tempat tidur.
Bakrah memastikan, perhatian negara cukup besar atas kondisi Kakek Jahrani. Ia sudah menerima berbagai bantuan sosial baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
“Kakek dapat banyak bantuan. Termasuk bantuan dari pemerintah daerah di sini juga dapat,” kata Bakrah. Koordinator PKH II Kabupaten Serang Hikmatulsobri menyatakan, Kementerian Sosial melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) cukup sering mengunjungi runah Kakek Jahrani.
“Kakek ini pernah ditawari untuk dirawat di panti. Juga ditawari tinggal bersama keponakannya, namun tidak mau. Dengan dengan kondisinya tinggal sendiri, layanan yang tepat adalah rehabilitasi sosial melalui layanan panti,” katanya.
Untuk bansos PKH, diberikan kepada keluarga Kakek Jahrani. “Sejauh ini belum ada bansos PKH. Namun memang ia sudah mendapatkan bansos dari Pemprov Banten dan Kabupaten Serang,” katanya.
Kesimpulan
Viral kakek yang diduga kelaparan sampai makan kapuk dari bantalnya adalah keliru. Tapi, saat itu sang kakek yang sedang sendirian merangkak keluar rumah sambil mulutnya ada kapuk. Jadi pihak keluarga mengatakan tidak benar sang kakek makan kapuk.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)