CEK FAKTA: Tidak Benar Mahkamah Agung Amerika Serikat Membatalkan Vaksinasi Universal
Klaim bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat telah membatalkan vaksinasi universal adalah keliru. Mahkamah Agung AS belum mengeluarkan keputusan mewajibkan vaksin
Kabar Mahkamah Agung Amerika Serikat telah membatalkan vaksinasi masal atau universal beredar di aplikasi WhatsApp.
Narasi tersebut juga mengatakan bahwa gugatan untuk membatalkan vaksinasi universal diajukan oleh Robert F. Kennedy Jr.
-
Apa yang lebih banyak, situs berita hoaks atau surat kabar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau "berita palsu" lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang melaporkan jumlah situs berita hoaks di Amerika Serikat? Demikian menurut laporan dari kelompok analisis NewsGuard Selasa lalu.
-
Mengapa jumlah surat kabar harian di Amerika Serikat menurun? Amerika kehilangan 2,5 surat kabar harian dan mingguan dalam sepekan, menurut laporan Northwestern. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh jaringan besar dan konglomerat surat kabar regional yang mematikan beberapa surat kabar sekaligus.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana tingkat kejahatan di Amerika Serikat diukur? Pada tahun 2022, tingkat kejahatan kekerasan dan kejahatan properti yang digabungkan di Michigan mencapai angka 2024.7, yang setara dengan peluang 1 dari 49 untuk menjadi korban kejahatan.
"Breaking News: Mahkamah Agung AS telah membatalkan Vaksinasi universal
Di Amerika Serikat, Mahkamah Agung telah membatalkan vaksinasi universal. Bill Gates, Kepala Spesialis Penyakit Menular As Fauci, dan Big Pharma telah kalah dalam gugatan di Mahkaman Agung AS, gagal membuktikan bahwa semua vaksin mereka selama 32 tahun terakhir telah aman untuk kesehatan warga! Gugatan itu diajukan oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Senator Kennedy.
Robert F. Kennedy Jr.: “Vaksin COVID baru harus dihindari dengan segala cara."
Penelusuran
Setelah ditelusuri, melansir dari situs usatoday.com, tidak ada catatan yang menunjukkan adanya pembatalan vaksinasi dari Mahkamah Agung Amerika Serikat.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat belum memutuskan melawan mandat vaksin. Organisasi pemeriksa fakta independen membantah kabar tersebut dan menyebut informasi itu palsu serta pernah beredar di media sosial tahun lalu.
Pemerintah Federal Amerika Serikat belum memutuskan mewajibkan vaksinasi massal. Begitupun Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan mewajibkan vaksin.
Dari penelusuran arsip kasus dan gugatan tidak ditemukan mengenai tentang vaksinasi universal. Penelusuran dilakukan dari Proyek Oyez, arsip Mahkamah Agung tidak resmi.
Pencarian di situs pengadilan juga tidak menemukan keputusan terbaru tentang vaksin. Dan tidak ada kasus dalam pencarian yang menyebut Gates dan Fauci sebagai terdakwa bersama.
Tidak ada undang-undang federal yang mengamanatkan vaksin untuk semua warga negara. Sebaliknya, negara bagian dan pengusaha umumnya memiliki hak untuk meminta vaksinasi.
Kesimpulan
Klaim bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat telah membatalkan vaksinasi universal adalah keliru. Mahkamah Agung AS belum mengeluarkan keputusan mewajibkan vaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/05/29/fact-check-supreme-court-didnt-cancel-universal-vaccination/7473627002/
https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4709442/cek-fakta-tidak-benar-mahkamah-agung-amerika-serikat-batalkan-vaksinasi-universal