Kapan Hari Ibu Nasional Dirayakan? Pahami Bedanya dengan Hari Ibu Internasional atau Mother's Day
Artikel ini akan membahas asal usul, tujuan peringatan, dan bagaimana masyarakat Indonesia hingga kini merayakan Hari Ibu sebagai bentuk apresiasi.
Setiap tahun, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember, yang merupakan momen penting untuk menghormati perjuangan perempuan Indonesia sejak zaman pra-kemerdekaan. Pada hari tersebut, peran ibu dan perempuan dalam keluarga serta masyarakat mendapatkan pengakuan yang lebih, bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga, tetapi juga sebagai fondasi dalam pembangunan bangsa.
Banyak orang beranggapan bahwa Hari Ibu di Indonesia sama dengan Mother's Day yang dirayakan di berbagai negara lain, yang biasanya jatuh pada minggu kedua bulan Mei. Namun, perbedaan tanggal peringatan ini memiliki alasan tersendiri, yang berkaitan dengan sejarah dan tujuan unik di Indonesia, yang berakar dari Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tahun 1928.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Ibu? Hari Ibu adalah sebuah hari yang ditujukan untuk memperingati dan memberikan penghargaan kepada sosok ibu atau figur maternal dalam kehidupan seseorang.
-
Kapan Hari Ibu dirayakan? Setiap tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Apa makna bunga krisan sebagai kado Hari Ibu? Bunga krisan dengan keindahan dan kesederhanaannya, juga sering dipilih sebagai kado yang bermakna untuk Hari Ibu. Krisan melambangkan kebahagiaan, kesuburan, dan keabadian, membuatnya menjadi simbol yang sesuai untuk merayakan ibu.
-
Dimana Ira Wibowo bertemu dengan Ibu sambungnya? Dua hari yang lalu Ira sempat mengunggah sebuah potret dirinya bersama ibu sambung dan adik tiri. Ira pada saat itu rupanya sedang berkunjung ke Rempoa, Tangerang Selatan, tempat ibu sambungnya tinggal.
-
Siapa yang menjadi ibu dari Tia dan Harlianti? Potret Tia dan Harlianti mencuri perhatian netizen karena kecantikan mereka yang tak disangka merupakan anak dari seorang komedian senior.
Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa tanggal 22 Desember dipilih dan bagaimana sejarah Hari Ibu di Indonesia menjadi simbol perjuangan perempuan? Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang asal usul Hari Ibu di Indonesia, makna dari peringatan ini, serta bagaimana masyarakat Indonesia merayakan kontribusi ibu bagi keluarga dan bangsa.
Asal Usul Hari Ibu di Indonesia
Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dalam kongres ini, lebih dari 30 organisasi perempuan dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera berkumpul dengan tujuan untuk memajukan hak-hak perempuan dan memperkuat persatuan di antara organisasi wanita.
Kongres tersebut menjadi pendorong bagi perempuan Indonesia untuk bersatu dalam memperjuangkan hak pendidikan dan kesetaraan di masyarakat. "Hari Ibu di Indonesia lebih dari sekadar peringatan bagi para ibu; ini juga momen kebangkitan kaum perempuan," tulis sumber sejarah.
Selanjutnya, pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia ketiga yang diselenggarakan di Bandung menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Penetapan ini bertepatan dengan hari pertama pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia pertama, yang merupakan bentuk penghormatan terhadap pencapaian signifikan perempuan Indonesia dalam menggalang persatuan. Dengan demikian, Hari Ibu menjadi simbol perjuangan dan pengakuan terhadap peran penting perempuan dalam pembangunan bangsa.
Perjalanan Kongres Perempuan Indonesia: Memperjuangkan Hak-hak Perempuan
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tahun 1928 menandai awal perjuangan hak-hak perempuan di tanah air. Dalam pertemuan tersebut, dibentuklah organisasi federasi yang dikenal dengan nama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Organisasi ini memiliki fokus utama pada pendidikan dan kesejahteraan perempuan. Sejak itu, berbagai kongres diadakan secara berkelanjutan, seperti Kongres Perempuan II, III, dan IV, yang semakin menguatkan suara perempuan di Indonesia.
Pada Kongres Perempuan Indonesia III yang berlangsung pada tahun 1938, Undang-Undang Perkawinan pertama kali disahkan. Proses ini didorong oleh tokoh-tokoh perempuan, termasuk Ny. Maria Ulfah, yang berjuang untuk mendapatkan hak pernikahan yang lebih adil.
Kongres Perempuan berfungsi sebagai platform untuk memperjuangkan hak-hak dasar, seperti akses pendidikan yang layak, perbaikan regulasi pernikahan, serta jaminan kesejahteraan bagi janda dan anak yatim. Dengan demikian, Hari Ibu menjadi simbol perjuangan perempuan dalam aspek sosial, ekonomi, dan politik.
Keputusan Presiden Tahun 1959: Hari Ibu sebagai Hari Nasional
Pada tahun 1959, pemerintah Indonesia secara resmi mengukuhkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959. Langkah ini mencerminkan pengakuan resmi terhadap perjuangan perempuan dalam pembangunan serta penghormatan atas kontribusi signifikan yang diberikan oleh kaum ibu.
Keputusan tersebut juga menunjukkan apresiasi yang mendalam terhadap sejarah yang telah dibangun oleh perempuan Indonesia sejak tahun 1928. Hari Ibu bukan hanya dipahami sebagai bentuk penghormatan kepada ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai pengakuan akan peran penting perempuan sebagai pendorong pembangunan bangsa.
Dengan penetapan Hari Ibu, perempuan di Indonesia diberikan ruang untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam berbagai sektor publik. Oleh karena itu, hingga saat ini, peringatan Hari Ibu dirayakan dengan penuh makna oleh masyarakat di berbagai daerah.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peran perempuan dalam kemajuan bangsa. Dengan demikian, perayaan Hari Ibu menjadi momentum untuk mengingat dan menghargai setiap kontribusi yang telah dilakukan oleh kaum perempuan dalam sejarah dan pembangunan Indonesia.
Hari Ibu Internasional dan Perbedaannya dengan Hari Ibu di Indonesia
Berbeda dengan perayaan Hari Ibu di Indonesia, Hari Ibu Internasional atau yang dikenal dengan Mother's Day dirayakan pada minggu kedua bulan Mei. Untuk tahun 2024, Hari Ibu Internasional akan jatuh pada tanggal 12 Mei 2024. Di Amerika Serikat, perayaan ini pertama kali diusulkan oleh Anna Jarvis sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya, Ann Reeves Jarvis.
Hari Ibu Internasional lahir sebagai bentuk penghormatan terhadap para ibu serta perjuangan yang mereka lakukan. Meskipun tanggal perayaannya berbeda, inti dari Hari Ibu Internasional dan Hari Ibu di Indonesia tetap sama, yakni sebagai ungkapan terima kasih kepada ibu atas segala pengorbanan dan cinta yang telah mereka berikan.
Walau memiliki latar belakang sejarah dan tujuan yang tidak sama, kedua perayaan ini diharapkan menjadi waktu yang tepat untuk mengenang peran penting ibu dalam keluarga serta sebagai wujud apresiasi bagi semua ibu di seluruh dunia.
Bagaimana Hari Ibu Dirayakan di Indonesia
Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu dengan beragam kegiatan, salah satunya adalah mengenakan kebaya sebagai simbol pelestarian budaya. Berbagai organisasi perempuan juga menyelenggarakan acara untuk memberikan penghargaan kepada ibu dan perempuan yang telah berkontribusi di berbagai bidang.
Selain acara formal, perayaan ini juga mengedepankan pentingnya peran ibu dalam pembangunan dan pendidikan anak-anak bangsa. Di lingkungan keluarga, Hari Ibu sering dirayakan dengan memberikan hadiah kecil sebagai ungkapan kasih sayang dan penghargaan. Harapannya, Hari Ibu di Indonesia bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga menjadi momen yang menegaskan kembali pentingnya peran perempuan dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Mengapa Hari Ibu di Indonesia diperingati pada tanggal 22 Desember?
Di Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1928. Kongres tersebut menjadi tonggak sejarah penting dalam perjuangan hak-hak perempuan di tanah air.
Sejak saat itu, banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kesetaraan gender dan memperjuangkan hak-hak perempuan di berbagai sektor kehidupan. Peringatan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa dan keluarga.
Apakah Hari Ibu di Indonesia sama dengan Mother’s Day di negara lain?
Tanggal 22 Desember menjadi momen penting di Indonesia karena diperingati sebagai Hari Ibu. Berbeda dengan itu, banyak negara, termasuk Amerika Serikat, merayakan Mother's Day pada minggu kedua bulan Mei.
Hari Ibu di Indonesia memiliki makna tersendiri yang dirayakan setiap 22 Desember. Sementara itu, di negara lain, seperti Amerika Serikat, perayaan Mother's Day berlangsung pada minggu kedua bulan Mei, menunjukkan perbedaan dalam penetapan tanggal perayaan tersebut.
Apa tujuan utama peringatan Hari Ibu di Indonesia?
Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki tujuan utama untuk memberikan penghargaan kepada perempuan, khususnya para ibu, atas peran penting yang mereka mainkan dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu, perayaan ini juga bertujuan untuk mengenang kebangkitan gerakan perempuan yang terjadi sebelum masa kemerdekaan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi perempuan dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Dengan merayakan Hari Ibu, kita diingatkan akan kontribusi besar yang telah diberikan oleh ibu-ibu dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Bagaimana sejarah Mother's Day Internasional dimulai?
Hari Ibu Internasional pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Anna Jarvis pada awal abad ke-20. Tujuan utama dari perayaan ini adalah untuk menghormati sosok ibu dan mendorong hubungan persahabatan di antara para ibu.