Kenapa Patah Hati Begitu Menyakitkan? Ini Penjelasannya Menurut Sains
Ternyata ada penjelasan secara sains mengapa patah hati bisa menimbulkan emosi negatif dan sangat menyakitkan bagi yang mengalaminya?
Jatuh cinta rasanya begitu berbunga-bunga. Tetapi rasa bahagia itu bisa terasa menyakitkan ketika merasakan putus cinta.
Patah hati tak jarang membuat emosi seseorang menjadi negatif. Bahkan sampai nekat menyakiti fisiknya sendiri.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
Ternyata ada penjelasan secara sains mengapa patah hati bisa menimbulkan emosi negatif dan sangat menyakitkan bagi yang mengalaminya?
Mengutip dari livescience.com, emosi negatif ini dipengaruhi meningkatnya hormon stres kortisol, adrenalin, dan nonadrenalin, serta berkurangnya hormon bahagia yaitu serotonin dan oksitosin.
Menurut Dr. Deborah Lee, seorang pakar kesehatan yang biasa menulis artikel medis di Dr Fox Online Pharmacy, Inggris mengatakan, kadar kortisol yang meningkat biasanya menyebabkan tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan, jerawat, dan peningkatan kecemasan.
Patah hati juga bisa mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa sakit fisik, menurut sebuah studi tahun 2011 di Jurnal Biological Science.
"Efek neurobiologis dari patah hati dapat mencapai ketinggian sedemikian rupa sehingga disamakan dengan rasa sakit fisik yang dibuktikan dengan gejala fisik, seperti nyeri dada dan serangan panik, dan deskripsi penderita tentang perasaan mereka, seperti merasa tersingkir atau hancur," kata Eric Ryden, seorang psikolog klinis.
Ryden menambahkan bahwa patah hati tampaknya melibatkan beberapa mekanisme saraf yang sama dengan rasa sakit fisik.
Sistem saraf simpatik dan parasimpatis yang biasanya saling mengimbangi kembali aktif selama patah hati. Saraf simpatik mempengaruhi respon perlawanan tubuh, mempercepat detak jantung dan pernapasan. Sedangkan sistem saraf parasimpatis berfungsi atas tubuh saat istirahat.
Hormon yang dilepaskan saat patah hari mengaktifkan sistem saraf simpatik dan parasimpatis, sehingga membuat otak dan jantung yang merespon menjadi bingung karena menerima ‘pesan’ yang bercampur-campur.
Hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan pada aktivitas listrik jantung, dengan variabilitas detak jantung yang lebih rendah.
Orang dengan variabilitas detak jantung yang rendah biasnanya akan mengalami kelelahan, rasa cemas, depresi, dan kurang tidur.
Referensi:
https://www.livescience.com/why-does-heartbreak-hurt-so-much
Reporter Magang: Azizah Paramayu