Benarkah Membaca di Kegelapan Bisa Bikin Mata Rusak? Ini Penjelasannya!
Sering membaca di kegelapan? Ketahui fakta ilmiah di balik mitos ini dan dampaknya terhadap kesehatan mata yang perlu kamu waspadai!
Sering mendengar bahwa membaca dalam keadaan gelap dapat merusak mata? Mitos ini sudah beredar luas di kalangan masyarakat dan sering kali membuat banyak orang merasa khawatir ketika membaca di tempat yang minim cahaya. Namun, benarkah membaca di kegelapan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata? Atau ini hanya sekadar mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah?
Pada artikel ini, kita akan mengupas tuntas kebenaran di balik klaim tersebut. Meski demikian, penting untuk memahami bahwa meskipun membaca dalam cahaya yang buruk tidak akan menyebabkan kerusakan mata secara permanen, kebiasaan ini tetap memiliki beberapa dampak jangka panjang yang perlu kita waspadai. Mari kita simak lebih lanjut.
-
Bagaimana warna mata biru membantu membaca dalam kondisi minim cahaya? Dalam sebuah penelitian awal yang dilakukan oleh Kyoko Yamaguchi dan mahasiswanya Faith Erin Cain dari Universitas Liverpool John Moores, mereka menguji 39 partisipan dewasa mengikuti tes mata singkat di bawah penurunan intensitas cahaya. Hasilnya menunjukkan bahwa individu dengan mata biru cerah dapat membaca kode di dinding dengan pencahayaan yang jauh lebih rendah daripada individu dengan mata berpigmen gelap.
-
Kenapa mata minus bisa terjadi? Faktor genetik ini mempengaruhi bentuk dan panjang bola mata, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya dengan benar.
-
Gangguan mata apa yang bisa sebabkan penglihatan kabur? Gangguan mata refraktif bisa menyebabkan rabun jauh, rabun dekat, presbiopi, atau astigmatisme.
-
Apa penyebab utama mata minus? Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik.
-
Bagaimana mengucek mata berdampak buruk? Meskipun jarang, mengucek mata bisa berakibat serius. Setiap kali seseorang mengucek mata, tekanan pada mata meningkat, yang seiring waktu dapat merusak kornea dan menyebabkan penipisan, menurut Chen.
-
Apa saja dampak mengucek mata? Risiko InfeksiMengucek mata dengan tangan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi. Tangan kita sering terpapar kuman, bakteri, dan virus dari berbagai permukaan. Ketika menggosok mata, mikroorganisme ini dapat berpindah ke mata dan menyebabkan infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) atau keratitis (peradangan kornea). Menggosok mata juga bisa merusak lapisan pelindung mata, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
Apa yang Terjadi pada Mata saat Membaca dalam Gelap?
Membaca di tempat yang gelap atau kurang cahaya memang bisa menyebabkan mata bekerja lebih keras daripada biasanya. Dalam kondisi ini, pupil mata akan terbuka lebih lebar untuk mencoba menangkap cahaya, yang pada gilirannya menyebabkan mata menjadi cepat lelah. Hal ini memicu munculnya gejala seperti mata kering, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada mata kita saat kita membaca dalam cahaya rendah?
Mata manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tingkat cahaya, yang dikenal dengan istilah adaptasi cahaya. Ketika kamu berada di tempat yang gelap, mata akan menyesuaikan dengan membuka pupil agar lebih banyak cahaya yang masuk. Namun, pada saat yang sama, mata juga akan mengerahkan lebih banyak energi untuk fokus pada teks atau objek yang sedang dilihat, sehingga dapat menimbulkan ketegangan pada otot mata. Jika dilakukan dalam waktu lama, ini bisa menyebabkan kelelahan mata yang dikenal dengan istilah eye strain.
Mitos atau Fakta: Apa yang Dibuktikan oleh Penelitian?
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat apakah membaca dalam kegelapan benar-benar dapat merusak mata. Namun, hasilnya cukup mengejutkan. Menurut Dr. James Sheedy, seorang ahli kesehatan mata di Pacific University College of Optometry, membaca di cahaya redup atau gelap tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Hal ini juga dikonfirmasi oleh American Academy of Ophthalmology, yang menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa membaca dalam cahaya rendah bisa menyebabkan kerusakan pada struktur mata atau menyebabkan kebutaan.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Optometry and Vision Science juga menemukan bahwa meskipun mata akan bekerja lebih keras dan lebih cepat lelah dalam kondisi cahaya rendah, hal tersebut tidak menyebabkan kerusakan permanen atau masalah jangka panjang pada penglihatan. Bahkan, dalam banyak kasus, ketegangan mata yang timbul dari membaca di tempat yang gelap atau kurang terang adalah masalah sementara dan bisa diatasi dengan istirahat atau perubahan posisi.
Gejala Mata Lelah akibat Membaca di Kegelapan
Meskipun membaca di tempat gelap tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata, kebiasaan ini bisa memicu beberapa gejala yang membuat mata terasa tidak nyaman. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa muncul akibat membaca di cahaya rendah:
1. Mata Lelah (Eye Strain)
Mata yang dipaksa bekerja lebih keras untuk fokus dalam cahaya rendah dapat menyebabkan ketegangan pada otot mata. Ini bisa menyebabkan rasa sakit, kelelahan, dan ketegangan di sekitar mata dan dahi.
2. Mata Kering
Ketika kita fokus pada objek dalam cahaya rendah, kita cenderung berkedip lebih sedikit. Hal ini menyebabkan mata menjadi kering, iritasi, dan merah.
3. Sakit Kepala
Ketegangan mata akibat membaca di tempat gelap bisa memicu sakit kepala. Hal ini biasanya terjadi karena otot mata yang tegang dan berusaha keras untuk melihat dengan jelas.
4. Penglihatan Kabur
Ketika mata berusaha untuk melihat dengan jelas dalam cahaya yang tidak cukup, kita mungkin mengalami penglihatan kabur atau sulit fokus, meskipun ini hanya bersifat sementara.
Dampak Jangka Panjang dari Membaca di Kegelapan
Secara umum, membaca dalam gelap tidak akan menyebabkan kerusakan permanen pada mata atau kebutaan, namun dampak jangka panjangnya dapat berupa penurunan kenyamanan visual. Ketegangan mata yang berulang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang lebih sering, dan dalam kasus yang lebih serius, hal ini bisa berkontribusi pada masalah penglihatan seperti miopi (rabun jauh) atau astigmatisme.
Namun, perlu dicatat bahwa kondisi seperti miopi biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan buruk lainnya, seperti terlalu sering menatap layar gadget dalam jarak dekat. Oleh karena itu, meskipun membaca dalam gelap tidak menyebabkan miopi, kebiasaan buruk dalam menggunakan mata secara berlebihan tetap bisa mempengaruhi kualitas penglihatan kita dalam jangka panjang.
Jika kamu merasa perlu membaca dalam cahaya yang redup atau gelap, ada beberapa tips yang bisa membantu melindungi kesehatan mata. Pertama, pastikan menggunakan lampu baca yang cukup terang dan fokuskan cahaya pada objek yang sedang dibaca, karena lampu yang terlalu redup atau terlalu terang bisa menyebabkan ketegangan pada mata. Selain itu, posisi membaca juga sangat penting; pastikan jarak antara mata dan buku cukup nyaman dan tidak terlalu dekat. Jangan lupa untuk memberi mata istirahat secara berkala dengan mengikuti aturan 20-20-20: setiap 20 menit membaca, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek yang berada sekitar 6 meter. Jika kamu memiliki masalah penglihatan, pastikan menggunakan kacamata atau lensa kontak yang tepat untuk mengurangi ketegangan. Terakhir, hindari membaca terlalu lama dalam sekali waktu agar mata tidak cepat lelah. Dengan mengikuti tips-tips ini, kamu bisa menjaga kesehatan mata meskipun tetap menikmati waktu membaca di tempat yang lebih redup.