Mitos Sering Bercermin yang Banyak Dipercaya, Bawa Efek Negatif
Mitos tentang sering bercermin menunjukkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Mitos tentang sering bercermin menunjukkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Mitos Sering Bercermin yang Banyak Dipercaya, Bawa Efek Negatif
Bercermin adalah kebiasaan yang hampir dilakukan setiap hari oleh semua orang. Umumnya orang sering bercermin untuk melihat kondisi wajah atau penampilan agar terlihat sempurna.Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kebiasaan bercermin, namun yang menjadi masalah adalah jika Anda bercermin terlalu lama.
Mitos sering bercermin telah menjadi bagian dari kebudayaan dan kepercayaan populer di berbagai budaya di seluruh dunia.
Meskipun terdengar sepele, banyak orang yang memercayai bahwa ada kekuatan magis atau spiritual yang terkait dengan tindakan sederhana ini.
Cermin sering dianggap sebagai jendela ke dunia spiritual atau dimensi lain, di mana seseorang bisa melihat atau berinteraksi dengan entitas supernatural atau bahkan versi alternatif dari diri mereka sendiri.
Dalam beberapa budaya, cermin dianggap sebagai alat untuk komunikasi dengan arwah orang yang telah meninggal atau entitas gaib lainnya.
Bahkan, sering bercermin diyakini dapat membuka portal ke dunia lain atau mengungkapkan takdir seseorang. Meskipun secara ilmiah tidak ada bukti yang mendukung keberadaan dunia supernatural atau kekuatan magis terkait dengan cermin, mitos ini tetap bertahan dan melekat dalam kesadaran kolektif banyak orang. Selain aspek supranaturalnya, mitos tentang sering bercermin juga mencerminkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai mitos sering bercermin yang didukung oleh penjelasan ilmiah guna menambah pemahaman Anda akan aktivitas yang satu ini.
Mitos Sering Bercermin
Mitos sering bercermin, terutama di malam hari, biasanya diasosiasikan dengan hal berikut:1. Mengundang Roh Jahat
Di beberapa budaya, cermin dianggap sebagai portal ke dunia lain. Becermin di malam hari diyakini dapat membuka portal tersebut dan mengundang roh jahat masuk ke dunia manusia.
2. Kehilangan Jiwa
Mitos lain mengatakan becermin di malam hari dapat menyebabkan seseorang kehilangan jiwanya. Jiwa diyakini terperangkap di dalam cermin, meninggalkan tubuh orang tersebut.
3. Penuaan Dini
Mitos sering bercermin mengatakan dapat menyebabkan penuaan dini. Hal ini dikaitkan dengan kepercayaan cermin dapat menyerap energi dan vitalitas seseorang.
4. Gangguan Tidur
Terlalu sering melihat wajah sendiri di cermin saat malam hari dapat mengganggu tidur. Hal ini karena otak akan terus memproses informasi visual sehingga sulit untuk rileks dan tertidur.
5. Ketakutan dan Kegelisahan
Kegelapan malam hari dan pantulan diri di cermin dapat menimbulkan rasa takut dan kegelisahan, terutama bagi orang yang mudah terpengaruh oleh hal-hal mistis.
6. Halusinasi
Kurang cahaya di malam hari dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, termasuk melihat sosok lain di dalam cermin.
7. Kesialan
Mitos sering bercermin terutama di malam hari juga diyakini dapat membawa kesialan, seperti sakit, kecelakaan, atau kematian.
Efek Negatif Sering Bercermin
Tak banyak yang tahu, ternyata bercermin terlalu lama bisa memberikan dampak negatif pada psikologis seseorang.Sebuah penelitian menunjukkan orang yang melihat dirinya di cermin selama 10 menit secara bertahap akan merasa cemas meskipun awalnya ia merasa senang ketika bercermin.
Menurut seorang psikolog dan peneliti Dr. Katherine Phillips bercermin yang berkepanjangan bisa merugikan seseorang dan bisa menyebabkan gangguan dismorfik tubuh (Body Dysmorphic Disorder/BDD).
Body Dysmorphic Disorder ini adalah keadaan seseorang secara permanen merasa khawatir tentang penampilan atau bentuk tubuhnya. Selain itu bercermin terlalu lama juga bisa menimbulkan masalah psikologis lainnya.
Selain Body Dysmorphic Disorder, ada juga beberapa efek negatif lainnya dari aktivitas sering bercermin yang menarik diketahui: 1. Kesehatan mental terganggu
Menurut para peneliti dari Institute of Psychiatry di London, berdiri di depan cermin akan memicu peningkatan risiko terkena body dysmorphic disorder (BDD). Penderita BDD sering melakukan berbagai hal yang berlebihan hanya untuk mengkamuflase kekurangannya.
Misalnya, mereka bisa berdiri berjam-jam di depan cermin atau memakai riasan wajah sebanyak-banyaknya untuk membuat diri mereka merasa lebih baik. Namun, bukannya merasa lebih baik, para penderita BDD bahkan akan semakin merasa cemas karena terus memperhatikan kekurangan tersebut.
2. Membandingkan diri dengan orang lain
Karena terlalu sering fokus pada kekurangan yang ada pada diri sendiri, orang yang terlalu lama bercermin cenderung akan mulai membandingkan dirinya dengan orang lain.
Pikiran-pikiran yang berisikan tentang kecemburuan dan rasa iri akan mulai menggerogoti isi otak.
3. Menjadi sombong
Bercermin terlalu lama ternyata juga bisa membuat seseorang menjadi sombong.
Hal ini terjadi ketika seseorang tersebut mendapatkan banyak pujian. Setiap kali berdiri di depan cermin, ia akan setuju dengan perkataan orang-orang dan mulai menyombongkan kelebihan yang dimilikinya.
4. Fokus terhadap kekurangan
Hampir semua orang pernah memikirkan tentang kekurangan yang ia miliki. Berdiri di depan cermin ternyata bisa memperburuk keadaan ini. Kamu akan mulai mencari cara bagaimana menutupi kekurangan agar tidak terlihat oleh orang lain.
5. Membenci diri sendiri
Karena merasa tertekan dan tidak puas dengan diri sendiri, orang yang terlalu lama berdiri di depan cermin biasanya akan mulai membenci dirinya sendiri dan ingin menjadi seperti orang lain.
Bahkan mereka bisa merasa sangat tidak nyaman saat berada di tengah-tengah komunitas karena takut dijauhi, diabaikan, atau tidak diperhatikan sama sekali.