Trik Jitu Atur Keuangan Selama Ramadan, Wajib Dicoba Biar Dompet Gak 'Jebol'
Maka dari itu kita penting bagi kita untuk mengelola keuangan selama ramadan supaya dompet kita tidak jebol.
Bulan Ramadan atau bulan puasa telah tiba dan disambut dengan suka cita oleh seluruh umat muslim di dunia, termasuk di Indonesia. Baik fisik, mental dan bantin sudah dipersiapkan dengan matang agar ibadah puasa kita berjalan dengan lancar.
Tak kalah penting, satu hal yang perlu diperhatikan selama bulan puasa adalah tentang pengelolaan keuangan. Tak jarang bagi sebagian besar orang, pengeluaran di bulan Ramadan akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari tips finansial untuk bulan Ramadan ini? Pentingnya bagi semua orang tetap menyusun rencana keuangan sejak awal. Tidak perlu muluk-muluk yang terpenting adalah membagi pengeluaran ke dalam beberapa hal penting.
-
Apa yang perlu dilakukan jika seseorang memiliki utang puasa di bulan Ramadhan? Setiap muslim wajib untuk mengganti atau meng-qadha puasa sejumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
-
Bagaimana tata cara mengganti utang puasa Ramadan? Berikut tata cara qadha atau ganti puasa Ramadan: 1. Niat 2. Disunahkan sahur 3. Menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan maupun mengurangi pahala puasa 4. Memperbanyak amalan baik 5. Menyegerakan berbuka ketika sudahmasuk waktunya 6. Membaca doa buka puasa
-
Apa yang dimaksud dengan niat bayar utang puasa Ramadhan? Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan niat membayar utang puasa Ramadhan dibaca? Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal.
Kita perlu menahan segala macam godaan dari diskon untuk berbelanja baju lebaran, buka puasa bersama, sampai membagikan THR kepada sanak saudara.
Maka dari itu kita penting bagi kita untuk mengelola keuangan selama ramadan supaya dompet kita tidak jebol. Berikut ini tips dari OJK untuk mengatur keuangan selama Ramadan:
1. Buat Rencana Keuangan
Susun alokasi pengeluaran selama bulan Ramadan, seperti belanja sahur, buka puasa, THR, sedekah, zakat dan kebutuhan lebaran.
2. Jangan Meminjam Jika Tidak Mampu Melunasi
Fitur PayLater atau pinjaman online memang bisa membantu 'menalangi' belanja kebutuhan kita. Tapi ingat, itu adalah utang yang harus dilunasi.
Gunakan jika terpaksa dan memang sanggup kamu lunasi. Dan yang perlu diperhatikan, hati-hati terhadap pinjaman online ilegal
3. Tahan Godaan Belanja Barang yang Tidak Dibutuhkan
Berpuasa melatih kita untuk menahan hawa nafsu. Bukan hanya lapar dan haus, tapi juga lainnya, termasuk keinginan berbelanja di luar kebutuhan utama. Memang agak sulit sih, apalagi biasanya banyak penawaran diskon besar-besaran baik di offline maupun online store.
Memanfaatkan diskon memang sah-sah saja, tapi pastikan untuk membeli kebutuhan Ramadan. Jangan sampai tergiur untuk membeli keinginan semata yang membuat kantong Sobat jadi terkuras.
4. Catat dan Disiplin Pengeluaran
Biasakan mencatat pengeluaran harian agar kamu bisa memantau dan mengatur pengeluaranmu. Selalu disiplin terhadap rencana keuangan yang telah kamu susun.
Pengeluaran selama bulan Ramadan dan Hari Raya harus dikelompokkan. Jika kebutuhan Ramadan biasanya fokus untuk kebutuhan pokok sehari-hari (khususnya untuk sahur dan berbuka), maka lain halnya dengan Hari Raya. Biasanya orang dewasa yang sudah bekerja akan menyiapkan hadiah atau Tunjangan Hari Raya (THR) untuk orang tua, saudara hingga ponakan.
Tak lupa juga kue lebaran sebagai tradisi di Hari Raya yang perlu kamu siapkan, namun tentu tetap ingat untuk mengontrolnya alias jangan terlalu berlebihan. Sedangkan untuk membeli pakaian baru, ini bukanlah hal wajib jadi jika kamu tidak terlalu membutuhkan, maka lebih baik untuk menunda membeli.
5. Terus berkomitmen dengan rencana awal
Jangan sampai rencana yang sudah kamu susun di awal menjadi sia-sia karena kita terlalu mengikuti keinginan semata. Tetap konsisten dan komitmen dengan rencana awal agar pengeluaran sesuai apa yang kamu harapkan dan tidak membengkak.