10 Firaun Termasyhur di Zaman Mesir Kuno, Dua di Antaranya Perempuan
Firaun sangat penting bagi rakyatnya, bahkan mereka dibandingkan dengan dewa-dewa Mesir kuno.
Para firaun atau raja Mesir kuno dianggap sebagai dewa dan tokoh politik. Firaun mewarisi takhta melalui garis keturunan di mana raja, ayahnya, mewarisi takhta kepada putra tertuanya setelah meninggal.
Firaun sangat penting bagi rakyatnya, bahkan mereka dibandingkan dengan dewa-dewa Mesir kuno seperti Horus dan Osiris. Bahkan ada firaun yang diberi gelar Putra Re. Re adalah dewa matahari.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Jumlah firaun yang berkuasa di zaman Mesir kuno tak terhitung. Namun tidak semua mencetak sejarah.
Berikut 10 firaun termasyhur dalam peradaban Mesir kuno, dikutip dari laman Journey to Egypt, Kamis (20/4).
Hatshepsut (1478-1458 SM)
Hatshepsut digelari sebagai firaun paling sukses yang mewarisi takhta di Mesir. Penguasa kelima dari Dinasti ke-18 Mesir. Dia berkuasa antara tahun 1478 SM dan 1458 SM.
Dia tidak hanya memiliki darah kerajaan tapi juga mewarisi seni berkuasa dari keluarga kerajaannya. Walaupun status perempuan dalam Mesir kuno tinggi, firaun perempuan itu langka.
Diyakini Raja Thutmose I ingin putrinya mewarisi takhta. Setelah kematian suaminya, Hatshepsut naik takhta dan berkuasa selama lebih dari 21 tahun.
Dia berhasil membangun rute perdagangan luar negeri dan rakyatnya hidup damai di bawah pemerintahannya.
Thutmosis III
Thutmose atau Thutmosis adalah pewaris Dinasti ke-18 Mesir. Dia anak tiri firaun sebelumnya, Hatshepsut.
Dia satu-satunya putra Raja Thutmosis II. Seharusnya dia naik takhta setelah kematian ayahnya, tapi saat itu dia baru berusia 2 tahun sehingga digantikan ibu tirinya. Thutmosis III berkuasa selama 54 tahun dan meninggal di saat usianya baru menginjak 56 tahun. Dia berkuasa pada tahun 1481 SM-1425 SM.
Dia dikenal luas sebagai "Napoleon dari Mesir". Thutmosis III mencatat berbagai keberhasilan, termasuk dalam bidang militer. Ekspansi kerajaan Mesir di bawah kekuasannya sangat penting. Dia juga dikenal sebagai pejuang hebat yang melawan banyak musuh untuk melindungi Mesir dan rakyatnya.
Dia berhasil membangun berbagai situs penting, salah satunya kuil Karnak. Mumi Thutmosis ditemukan di Lembah Para Raja di mana dia dikubur bersama firaun lainnya dari dinasti yang sama.
Ramses II
Ramses II adalah firaun ketiga Dinasti ke-19 dan salah satu firaun terbesar dari Kerajaan Baru Mesir. Orang Mesir juga menyebutnya "Nenek Moyang Hebat". Dia berkuasa pada tahun 1303 SM-1213 SM.
Ramses disebut memiliki kemampuan militer mumpuni yang sangat menguntungkan kerajaannya. Dia memimpin beberapa ekspedisi militer dan menaklukkan banyak musuh seperti bangsa Hittite, Suriah, dan Nubian.
Diyakini tidak ada firaun yang melampaui pencapaiannya dalam bidang arsitektur. Dia membangun banyak monumen yang tersebar di seluruh Mesir.
Dia meninggal pada usia 90 tahun dan dimakamkan di Lembah Para Raja. Namun jasadnya dikirim ke Prancis untuk restorasi. Ramses II ini diyakini sebagai firaun yang disebut dalam Alquran, yang tewas ketika mengejar rombongan Nabi Musa.
Amenhotep III
Amenhotep III adalah firaun kesembilan Dinasti ke-18 Mesir kuno. Kekuasannya diingat sebagai era kedigdayaan artistik dan kemakmuran.
Dia berkuasa dari tahun 1391 SM sampai 1353 SM. Perekonomian di era Amenhotep III berkembang pesat berkat hubungan perdagangan yang sehat pada era itu.
Dia membangun banyak monumen, patung, dan arsitektur lainnya yang masih utuh sampai saat ini.
Tutankhamun
Raja Tutankhamun adalah firaun paling terkenal sepanjang masa. Dia mewarisi takhta dalam usia 9 atau 10 tahun, tapi kekuasannya hanya berlangsung dari 1341 SM sampai 1323 SM.
Raja muda ini dikenal karena memperkenalkan berbagai reformasi keagamaan, kendati capaiannya tidak banyak disebut dalam catatan sejarah.
Kematian Tutankhamun masih kontroversial karena tidak ada kesimpulan bagaimana dia meninggal. Tapi muminya penting bagi para ahli Mesir untuk penelitian terkait proses mumifikasi.
Xerxes I
Firaun yang dikenal sebagai Xerxes yang Agung ini adalah raja kelima dinasti Akhemeniyah Persia. Dia putra Darius yang Agung. Kekuasannya berlangsung dari tahun 486 SM sampai 465 SM.
Dia dikenal dalam sejarah karena upaya invasinya ke Yunani dalam Pertempuran Thermopilai. Dia dikalahkan dalam Pertempuran Salamis yang mendorongnya melarikan diri dari kerajaannya.
Dia dikenal baik sebagai penguasa Persia dan firaun ketika dia menguasai Mesir yang saat itu menjadi bagian Kekaisaran Persia. Dia dibunuh komandannya sendiri dari pasukan pengawal raja.
Akhenaten
Akhenaten atau juga dikenal dengan nama Amenhotep IV, adalah firaun dari Dinasti ke-18 Mesir kuno. Dia berkuasa dari tahun 1380 SM sampai 1334 SM.
Dia tidak terlalu disukai rakyatnya karena berusaha mengubah tradisi keagamaan yang menyembah banyak dewa menjadi monoteisme, hanya menyembah dewa Aten. Aten adalah dewa matahari, sama dengan dewa Ra.
Rakyat Mesir kuno dan firaun setelahnya tidak suka dengan kebijakan itu dan setelah kematian Akhenaten, mereka menghancurkan patung-patung Akhenaten dan mengembalikan tradisi keagamaan dengan menyembah banyak dewa.
Djoser
Djoser adalah pendiri Kerajaan Lama, firaun dari Dinasti ke-9. Dia berkuasa antara tahun 2630 SM dan 2611 SM.
Dia paling dikenal karena kontribusinya dalam pembangunan piramida batu kapur yang terkenal di Saqqara. Piramida ini adalah contoh monumen dengan inovasi teknologi yang luar biasa.
Piramida itu dibangun untuk melindungi makam Djoser. Pembangunannya diselesaikan setelah kematian Djoser, dilanjutkan oleh pejabat di kerajaannya, Imhotep.
Khufu
Khufu adalah firaun kedua dari Dinasti ke-4, dikenal juga dengan naa Khnum Khufu. Dia berasal dari Kerajaan Lama dan berkuasa dari tahun 2589 SM sampai 2566 SM.
Salah satu kontribusi terbesarnya dalam peradaban Mesir adalah Piramida Agung Giza. Ini adalah piramida tertua dan terbesar di kompleks Giza.
Piramida tersebut terbuat dari batu kapur dan batu lumpur. Di dalamnya ada tiga ruangan dan Galeri Besar. Ruangan-ruangan tersebut diyakini berisi perhiasan berharga dan artefak yang telah dicuri sejak lama.
Cleopatra VII
Cleopatra VII atau Cleopatra Philopator adalah firaun terakhir dari Kerajaan Ptolomeus. Dia asli Mesir, tapi putri dari jenderal Makedonia, Ptolomeus I Soter. Dia berkuasa dari tahun 51 SM sampai 30 SM.
Dia dikenal karena diplomasinya, berhasil mendekatkan negaranya dengan negara lain dan menjalin kerjasama perdagangan.
Dia seorang yang cerdasa dan kompeten. Tapi pada usia 39 tahun, dia disebut bunuh diri walaupun belum terbukti.
Setelah kematiannya, Kekaisaran Mesir berakhir.
(mdk/pan)