19 November Hari Toilet Sedunia: Memperjuangkan Sanitasi yang Aman untuk Semua
Hari Toilet Sedunia menyoroti krisis sanitasi global yang serius.
Kondisi Sanitasi Saat Ini dan Upaya Perbaikan
Saat ini, masih terlalu banyak orang yang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi dasar seperti toilet atau latrine. Di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan, beban sanitasi yang tidak memadai sangat tinggi. Penyakit menyebar dengan cepat ketika sanitasi yang layak tidak tersedia. Diperkirakan hampir setengah juta anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat diare yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk.
Pada tahun 2019, Perdana Menteri India Narendra Modi menjadikan pembangunan toilet sebagai topik kampanye, sementara filantropis seperti Bill Gates dan Melinda French Gates menggunakan kekayaan Microsoft mereka untuk meningkatkan infrastruktur sanitasi di Asia Selatan.
- Mengapa Kebanyakan Toilet di Dunia Berwarna Putih?
- SPBU di Garut Jadi Sasaran Perampokan, Uang Rp190 Juta Raib dan Satpam Dilumpuhkan
- Antisipasi Lonjakan Wisatawan Libur Lebaran, Ragunan Siapkan Beberapa Kantong Parkir dan Toilet Portable
- Peristiwa 3 Januari: Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional
Perbedaan mencolok dalam sanitasi di seluruh dunia terlihat dari beragam perdebatan yang muncul: di negara kaya seperti Jerman atau AS, orang berdiskusi tentang penggunaan toilet netral gender, sementara di India, dua anak dipukuli hingga mati karena buang air besar di luar ruangan.Hari Toilet
Sedunia mungkin terdengar seperti gimmick, tetapi ini menyoroti masalah yang sangat serius. Dengan meningkatkan kesadaran dan menggalang dukungan untuk sanitasi yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi krisis sanitasi global yang masih ada hingga saat ini.
Sumber: Deutsche Welle