4 Bocah ini jadi pembunuh terkejam di dunia
Perkembangan otak anak sangat memengaruhi kepribadian mereka. Untuk itulah para orangtua wajib memberikan informasi yang mendidik, dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang berbau negatif.
Perkembangan otak anak sangat memengaruhi kepribadian mereka. Untuk itulah para orangtua wajib memberikan informasi yang mendidik, dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang berbau negatif.
Namun akhir-akhir ini sudah banyak tindakan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Penyebabnya bisa jadi karena terpengaruh oleh lingkungan bermain mereka, hingga mereka menjadi seorang psikopat.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
Para ahli mulai meyakini bahwa kondisi psikopat ini bisa dialami oleh anak berusia lima tahun akibat dari pengaruh lingkungan, keluarga dan pola didik.
Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut kasus pembunuhan yang melibatkan anak-anak:
MB
Bocah 11 tahun ini didakwa dalam pembunuhan dengan mencekik dua anak laki-laki berusia 3 dan 4 tahun. Tidak seperti insiden pembunuhan pertama, yang kedua dilakukan dengan teman, NB. B mengukir N dengan silet di perut korban.
B berasal dari keluarga yang berantakan. Ibunya adalah seorang pelacur yang tidak hadir dalam kehidupan B. Pada tahun 1980, B dibebaskan dari penjara dan diberikan anonimitas
AS
Bocah berusia 8 tahun ini telah melakukan pembunuhan berantai dengan korbannya adalah bayi yang belum menginjak umur satu tahun. Tahun 2006, A membunuh sepupu perempuannya yang baru berusia 6 bulan dan membunuh adik perempuannya sendiri yang baru berusia 8 bulan.
Tahun 2007, dia membunuh tetangganya yang berusia 6 bulan dan membuang jasadnya ke semak-semak.
Sejumlah dokter yang memeriksanya kemudian menyimpulkan bahwa A yang kini diduga sudah berganti nama itu menderita gangguan mental conduct disorder. Sementara seorang psikiatri menduga A adalah seorang sadistik yang menemukan kesenangan dengan melukai orang lain.
Seorang psikolog lainnya menggarisbawahi bahwa A tampaknya tidak memiliki konsep 'mengetahui mana yang salah dan benar.'
JB
Motif pembunuhan yang dilakukan oleh JB ini diketahui lantaran kecemburuan. Bocah 11 tahun ini nekat menembak kekasih ayahnya yang sedang hamil tahun 2009 lalu. Korban ditembak tepat di bagian belakang kepalanya saat sedang berbaring di tempat tidur.
Korban baru ditemukan oleh putrinya yang masih berusia 4 tahun. Saat itu Jordan tidak dicurigai, karena hari itu Jordan sudah berangkat ke sekolah dan seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Senjata yang digunakan adalah 20-gauge shotgun yang ternyata merupakan hadiah ulang tahunnya.
JV dan RT
JV dan RT yang masing-masing berusia 10 tahun, membunuh dan memutilasi seorang balita JP (2) pada 12 Februari 1993. Mayatnya ditemukan empat hari kemudian di sebuah rel kereta api dengan tubuh yang sudah dimutilasi. Korban diketahui diculik oleh JV dan RT saat sedang berbelanja dengan ibunya di supermarket.
Keduanya diketahui sebagai pelaku dari rekaman CCTV yang diselidiki oleh polisi. Mereka sebelumnya sering dipergoki mengutil permen dan mainan di supermarket tersebut. Sebelum memutilasi korbannya, kedua anak ini menendang, memukul, dan melempari anak malang itu dengan batu. Dokter yang mengotopsi mayat korban menyatakan terdapat total 42 luka di sekujur tubuh korban.
Karena undang-undang di Inggris tidak mengatur hukuman penjara kepada anak di bawah umur, kedua pembunuh cilik ini hanya ditahan di rumah sakit jiwa hingga mereka berusia 18 tahun dan kemudian membebaskannya. Hingga kini keduanya menghirup udara bebas dengan identitas mereka yang baru.
(mdk/did)