8 Butir Telur Burung Unta Purba Tersimpan di Perapian Selama 4.000 Tahun
Burung unta merupakan spesies yang telah punah.
Arkeolog Israel menemukan sebuah perapian kuno dan di dalamnya terdapat delapan butir telur burung untar purba yang tersimpan selama lebih dari 4.000 tahun.
Badan Barang Antik Israel (IAA) mengumumkan pada Kamis (12/1), perapian itu ditemukan di gurun pasir Nitzana, Negev.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Perapian itu itu kemungkinan berusia 7.500 tahun. Berlokasi di sebuah tempat perkemahan kuno dengan luas sekitar 200 meter persegi.
Direktur penggalian IAA, Lauren Davis mengatakan tempat perkemahan itu digunakan oleh nomaden gurun sejak zaman prasejarah, dikutip dari laman The Jerusalem Post, Jumat (13/1).
"Di situs itu kami menemukan batu gosong, batu pembakaran dan perkakas batu juga pecahan gerabah - tapi temuan yang benar-benar spesial adalah sekumpulan telur burung unta ini. Walaupun para nomaden tidak membangun struktur permanen di situs ini, temuan ini membuat kami merasakan kehadiran mereka di gurun ini," jelasnya.
Situs ini tertutup pasir gurun dan ditemukan karena pergeseran pasir gurun. Menurut Davis, inilah yang membuat telur itu terawetkan sehingga para peneliti bisa melihat sekitas kehidupan para nomaden yang menjelajahi gurun tersebut pada zaman purba.
Burung unta cukup umum ditemukan di kawasan tersebut saat itu, namun hewan ini punah pada abad ke-19.
"Kami menemukan telur burung unta di situs-situs arkeologi dalam konteks pemakaman, dan sebagai barang mewah dan wadah air," jelas Amir Gorzalczany, yang telah meneliti benda tersebut secara detail.
"Secara alami, telur itu dimanfaatkan sebagai sumber makanan; sebutir telur burung unta memiliki kandungan nutrisi setara dengan 25 ekor telur ayam!" lanjutnya.
Telur ini juga digunakan dalam sejumlah upacara karena beberapa telur ini dihias.
Menurut para peneliti, delapan butir telur itu tidak berada di tungku itu tiba-tiba, tapi sengaja dikumpulkan dan dibawa ke tempat tersebut.
"Setelah penggalian, kami akan merekonstruksi telur tersebut, sama seperti puzzle," jelas Davis.
"Semua telur itu mungkin akan menjelaskan pada kita spesies apa, dan tepatnya mereka digunakan untuk apa. Sejauh yang saya ketahui, setiap cangkang telur itu setara nilainya dengan emas!"
Direktur IAA, Eli Escuzido mengatakan temuan itu akan dibawa ke laboratorium Jay and Jeanie Schottenstein National Campus for the Archaeology of Israel untuk observasi dan penelitian lebih lanjut.
(mdk/pan)