Adik Perempuan Ayatullah Ali Khamenei Serukan Pasukan Garda Revolusi Iran Dibubarkan
Saudara perempuan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menentang rezim saudaranya dan menyerukan pasukan militer bergabung dengan para demonstran.
Saudara perempuan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menentang rezim saudaranya dan menyerukan pasukan militer bergabung dengan para demonstran "sebelum terlambat", berdasarkan sebuah surat yang dibagikan putra Badri Hosseini Khamenei.
"Menurut saya sekarang saat yang tepat untuk mengumumkan bahwa saya menentang tindakan kakak laki-laki saya dan saya menyampaikan simpati saya pada semua ibu yang berduka atas kejahatan rezim Republik Islam," jelas Badri dalam suratnya, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (8/12).
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Siapa yang ditangkap oleh pemerintah Iran setelah kematian Ismail Haniyeh? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
Surat itu dibagikan putra Badri, Mahmoud Moradkhani di Twitter. Moradkhani tinggal di Prancis, sementara Badri masih tinggal di Iran.
Badri juga menyerukan Garda Revolusi Iran (IRGC) "menurunkan senjata mereka".
"Garda Revolusi Ali Khamenei dan tentara bayarannya harus menurunkan senjata mereka sesegera mungkin dan bergabung dengan rakyat sebelum terlambat," tulisnya dalam surat tertanggal "Desember 2022" tersebut.
"Tugas saya sebagai manusia, sering saya menyampaikan suara rakyat kepada kakak saya Ali Khamenei puluhan tahun lalu. Namun, setelah saya melihat dia tidak mendengar dan meneruskan cara Khomenei (mantan Pemimpin Tertinggu Ruhollah Khomeini) dalam menindas dan membunuh orang tidak berdosa, saya memutuskan hubungan dengannya," jelasnya.
Demonstrasi meluas di seluruh Iran sejak 16 September ketika Mahsa Amini, perempuan Kurdi 22 tahun meninggal setelah ditangkap polisi syariah karena dinilai memakai jilbab dengan tidak patut.
"Rakyat Iran layak mendapatkan kebebasan dan kesejahteraan, dan pemberontakan mereka sah dan perlu untuk mendapatkan hak-hak mereka. Saya berharap bisa melihat kemenangan rakyat dan lengsernya kekuasaan tirani Iran segera," jelas Badri.
"Saya percaya bahwa rezim Republik Islam Khomeini dan Ali Khamenei tidak menghasilkan apa-apa kecuali penderitaan dan penindasan pada Iran dan orang Iran."
Bulan lalu, pihak berwenang Iran menangkap putri Badri, Farideh Moradkhani, setelah mengumumkan dukungannya untuk demonstran dan menyerukan komunitas internasional memutus hubungan dengan Iran.
"Seperti semua ibu Iran yang berduka, saya juga sedih dijauhkan dari putri saya," kata Badri.
"Ketika mereka menangkap putri saya dengan kekerasan, jelas bahwa mereka menerapkan kekerasan ribuan kali lebih parah pada anak laki-laki dan anak perempuan yang tertindas lainnya yang menjadi target kekejaman tidak manusiawi."
Pasukan keamanan Iran telah membunuh ratusan orang dan menangkap ribuan orang saat demo, menurut kelompok HAM.
Baca juga:
Iran Bubarkan Polisi Syariah Setelah Demo Kematian Mahsa Amini
Iran Eksekusi Mati Empat Orang karena Bersekongkol dengan Israel
Buntut Demo Massal, Iran Tinjau Ulang Undang-Undang Jilbab
Iran vs AS, Persahabatan Sepak Bola di Atas Permusuhan Politik
Keponakan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ditangkap
Pemain Iran Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Laga Piala Dunia, Ini Sebabnya