Afrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Dampak perang Ukraina tidak hanya dirasakan negara-negara yang ada di dekat wilayah konflik, tapi juga Afrika.
Pejabat Uni Afrika dan PBB menyampaikan, Afrika telah menjadi "korban tambahan" konflik Rusia-Ukraina, melemahkan kemampuan benua tersebut untuk mengembangkan potensinya. Hal ini disampaikan pejabat Uni Afrika saat Hari Afrika yang dirayakan setiap 25 Mei. Hari Afrika adalah hari peringatan berdirinya Organisasi Uni Eropa (OAU) pada 25 Mei 1963 yang kemudian diubah menjadi Uni Afrika pada 2002.
"Afrika telah menjadi korban tambahan konflik yang jauh, antara Rusia dan Ukraina," jelas ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (26/5).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
Menurutnya, konflik ini sangat mempengaruhi kerapuhan struktur ekonomi di kawasan tersebut.
"Tanda paling simbolik dari kerentanan ini adalah krisis pangan setelah gangguan iklim, krisis kesehatan Covid-19, yang diperkuat hari ini oleh konflik di Ukraina," jelasnya.
"Krisis ini ditandai dengan menyusutnya pasokan produk pertanian dunia dan melonjaknya inflasi harga pangan."
Jutaan orang di Afrika yang populasinya diperkirakan 1,3 miliar jatuh dalam kemiskinan ekstrem karena pandemi Covid-19. Dan sekarang, benua ini dihantam naiknya harga pangan salah satunya karena perang.
Rusia dan Ukraina memproduksi sekitar sepertiga pasokan gandum dunia, dan dua pertiga pasokan minyak biji bunga matahari. Perang telah menghancurkan infrastruktur laut dan pertanian Ukraina, dan dapat membatasi kemampuan produksi pertaniannya selama bertahun-tahun.
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan perang di Ukraina telah menciptakan badai bagi negara-negara berkembang, khususnya di Afrika. Perang berdampak pada melonjaknya harga pangan, energi, dan pupuk.
Baca juga:
Rusia Akan Buka Koridor Agar Kapal Asing Bisa Keluar dari Ukraina
Pasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
200 Mayat Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Apartemen di Mariupol
George Soros: Ukraina Bisa Jadi Awal Perang Dunia Ketiga
Kemenkeu: Negara Miskin Tertekan Akibat Konflik Rusia-Ukraina