Afrika Selatan Deteksi Varian Baru Virus Corona
Para ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi varian baru virus corona dengan sejumlah mutasi tapi belum menetapkan apakah varian ini lebih menular atau bisa mengalahkan imunitas yang dihasilkan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
Para ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi varian baru virus corona dengan sejumlah mutasi tapi belum menetapkan apakah varian ini lebih menular atau bisa mengalahkan imunitas yang dihasilkan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
Varian baru ini dikenal sebagai C.1.2, pertama kali terdeteksi pada Mei dan sekarang menyebar ke sebagian besar provinsi Afrika Selatan dan ke tujuh negara lainnya di Afrika, Eropa, Asia, dan Oseania, menurut penelitian.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
Dilansir Reuters, Selasa (31/8), varian baru ini mengandung banyak mutasi yang terkait dengan varian lain dengan peningkatan penularan dan penurunan sensitivitas terhadap antibodi penetralisir, tetapi mereka terjadi dalam campuran yang berbeda dan para ilmuwan belum yakin bagaimana mereka mempengaruhi perilaku virus. Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan seberapa baik varian dinetralkan oleh antibodi.
Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian Beta, salah satu dari empat varian virus corona yang ditetapkan sebagai “variant of concern” oleh WHO.
Beta diyakini menyebar lebih mudah daripada virus corona versi asli yang menyebabkan Covid-19, dan ada bukti vaksin kurang efektif melawan varian ini, membuat beberapa negara membatasi perjalanan dari dan ke Afrika Selatan.
Richard Lessells, seorang spesialis penyakit menular dan salah satu penulis penelitian C.1.2, mengatakan kemunculan varian baru ini menginformasikan kepada kita "pandemi ini masih jauh dari selesai dan virus ini masih mencari cara untuk berpotensi menjadi lebih baik dalam menginfeksi kita".
Dia mengatakan orang tidak boleh terlalu khawatir pada tahap ini dan varian dengan lebih banyak mutasi pasti akan muncul lebih jauh saat pandemi.
Data pengurutan genom dari Afrika Selatan menunjukkan varian C.1.2 masih jauh dari menggantikan varian Delta yang dominan pada bulan Juli, bulan terakhir di mana sejumlah besar sampel tersedia.
Pada Juli, C.1.2 menyumbang 3 persen dari sampel versus 1 persen pada Juni, sedangkan Delta menyumbang 67 persen pada Juni dan 89 persen pada Juli.
Lessells mengatakan C.1.2 mungkin memiliki lebih banyak sifat bisa menghindari diri dari imunitas dibandingkan varian Delta, berdasarkan pola mutasinya. Dia juga mengatakan temuan itu telah dilaporkan ke WHO.
Seorang juru bicara departemen kesehatan Afrika Selatan menolak mengomentari penelitian tersebut.
Baca juga:
Israel Tawarkan Vaksin Ketiga untuk Anak Usia 12 Tahun
Siswa Saudi yang Tidak Sekolah karena Belum Divaksin Tidak Akan Dianggap Bolos
Selandia Baru Laporkan Kematian Pertama Berkaitan dengan Vaksin Pfizer
80 Persen Warga Singapura Sudah Divaksin Penuh
AS Laporkan Rusa Pertama di Dunia yang Terinfeksi Covid-19