Air Merembes Deras dari Langit-Langit dan Tembok Rumah Warga di China, Tapi Penyebabnya Bukan Hujan
Ada yang sampai tidur di kamar memakai payung karena rembesan air cukup deras.
Ada yang sampai tidur di kamar memakai payung karena rembesan air cukup deras.
- Gadis Ini Terjebak di Rumah Sakit Selama 10 Tahun Meski Sudah Dinyatakan Sembuh, Penyebabnya Ternyata Bikin Miris
- Suhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini
- Kesabaran Seluas Angkasa, Perempuan Ini Rawat Suaminya Selama 10 Tahun Sampai Terbangun dari Koma
- Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum
Air Merembes Deras dari Langit-Langit dan Tembok Rumah Warga di China, Tapi Penyebabnya Bukan Hujan
Sejumlah wilayah China dilanda kelembapan udara ekstrem, mencapai 100 persen. BMKG di China Selatan baru saja melaporkan kelembapan di wilayah tersebut mencapai relatif 100 persen. Hal ini menyebabkan dinding dan langit-langit rumah warga dirembesi air.
Sumber: Hong Kong Free Press & South China Morning Post
Kelembapan ekstrem ini juga menyebabkan kerusakan listrik dan jarak pandang yang terbatas.
Peristiwa ini membuat China menghadapi rekor kelembaban pada suhu tinggi 30 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan yang sangat buruk.
Kelembapan ekstrem juga melanda Hong Kong.
Menurut Observatorium, jarak pandang di Pulau Wanglan turun di bawah 100 meter karena aliran udara selatan yang lembap di Guangdong.
"Angin muson timur laut secara bertahap akan mempengaruhi pesisir China selatan hari ini. Wilayah ini akan berangin dan sejuk dalam beberapa hari ke depan. Sebuah gangguan di udara atas diperkirakan akan membawa cuaca yang tidak menentu ke Guangdong pada awal hingga pertengahan pekan depan," kata Observatorium.
Para pengguna media sosial membagikan gambar-gambar koridor, kamar dan dinding yang lembap. Dinding yang "berkeringat" adalah hasil dari udara dingin yang dengan cepat diselimuti oleh udara hangat yang lembap.
Departemen Kelautan mendesak kapal-kapal untuk berlayar dengan sangat hati-hati karena "jarak pandang yang terbatas kurang dari 2 mil laut."
Peristiwa ini juga berdampak buruk bagi kesehatan. Edmund Lam Wing-wo, seorang dokter keluarga, mengatakan tubuh manusia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu dan kelembapan yang cepat. Orang dapat merasa tidak enak badan dan bahkan membutuhkan perhatian medis.
"Ketika tubuh kita menghadapi banyak variasi lingkungan, tubuh kita menjadi kurang sehat," jelasnya.
Dia mengatakan cuaca lembab dapat memperburuk alergi dan membuat penyakit menular menjadi lebih menular karena tetesan dapat terbentuk dengan mudah dan bertahan di udara yang lembap.