Alexander Dugin, Tokoh Berpengaruh di Balik Keputusan Putin Serang Ukraina
Pemikiran-pemikiran Dugin dianggap berhasil memengaruhi Putin agar Rusia menyerang Ukraina.
Nama Alexander Dugin mendadak jadi sorotan media internasional setelah Darya Dugina, putri dari tokoh ultranasionalis Rusia dan pendukung fanatik Presiden Putin itu tewas dalam serangan bom mobil yang sedang ditumpanginya pada Sabtu (20/8) lalu.
Pemerintah Rusia berspekulasi kematian Darya adalah hasil kerja intelijen Ukraina yang ditunjukkan untuk membunuh Alexander Dugin. Namun, siapa sebenarnya Alexander Dugin?
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
Dikutip dari CNN, Senin (22/8), Alexander Dugin, 60 tahun, berasal dari keluarga militer, akademisi, pemikir hingga pendukung fanatik Presiden Putin. Pemikiran-pemikiran Dugin dianggap berhasil memengaruhi Putin agar Rusia menyerang Ukraina.
Sebelumnya, pemikiran Dugin mengenai “Novorossiya / Rusia Baru” muncul pada 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina. Pemikiran lain seperti “Kekaisaran Eurasia” dan “Dunia Rusia” turut muncul kemudian. Sebab itu, Dugin dianggap mampu memengaruhi Presiden Putin dalam mengambil kebijakan bagi Rusia.
Dalam bukunya yang diterbitkan pada 1997 berjudul “Foundations of Geopolitics”, Dugin mengungkapkan “sangat penting untuk memasukkan gangguan geopolitik ke dalam aktivitas internal Amerika, mendorong semua jenis separatisme dan konflik etnis, sosial dan rasial, secara aktif mendukung semua gerakan pembangkang -- kelompok ekstremis, rasis, dan sektarian, sehingga mengacaukan proses politik internal di AS”.
John Dunlop, seorang dosen senior dari Universitas Stanford, dalam karyanya pada 2004, mengungkapkan “Pemikiran-pemikiran Dugin dalam buku ini dianggap sangat berpengaruh bagi militer, polisi, dan elit kebijakan luar negeri Rusia”.
Dugin pun sangat vokal mendukung Putin sebagai satu-satunya pemimpin Rusia. Pada 2011, Dugin menyuarakan Putin harus memiliki sebuah ideologi dan alasan mengapa ia harus kembali menjabat presiden untuk ketiga kalinya.
Dalam wawancara pada 2019 dia mengatakan, "semua orang yang berkuasa di Rusia adalah bajingan, kecuali Putin."
Dalam perang Rusia–Ukraina, Dugin percaya Barat menggunakan Ukraina untuk melemahkan Rusia. Dugin menyatakan “Mereka percaya bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengalahkan Rusia; tidak secara harfiah, karena tidak mungkin, mereka berusaha untuk menghancurkan dan memaksa (Rusia) untuk menyerah, dengan mengeluarkannya dari sistem global”.
Bagi Dugin persatuan seluruh bangsa Slavia adalah hal yang harus dicapai Rusia. “Tidak akan lengkap sampai kita menyatukan semua Slavia timur dan semua saudara Eurasia menjadi satu ruang besar. Semuanya mengikuti logika takdir ini -- begitu pula Ukraina” tutur Dugin.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)