Amerika Serikat sepakat jual senjata senilai Rp 13,7 triliun ke Arab Saudi
Gedung Putih mengumumkan kepada Kongres telah menyepakati penjualan senjata senilai USD 1 miliar atau Rp 13,7 triliun kepada Arab Saudi. Adapun paket penjualan itu mencakup 6.700 tank anti-rudal buatan Amerika Serikat.
Gedung Putih mengumumkan kepada Kongres telah menyepakati penjualan senjata senilai USD 1 miliar atau Rp 13,7 triliun kepada Arab Saudi. Adapun paket penjualan itu mencakup 6.700 tank anti-rudal buatan Amerika Serikat.
Dilansir dari laman Fox News, Jumat (23/3), penjualan tersebut juga termasuk alat penunjang, pemeliharaan, dan suku cadang tank AS, helikopter, dan peralatan lain yang sudah ada di gudang Saudi. Anggota parlemen diberi waktu 30 hari untuk menyetujui atau menolak kesepakatan ini.
-
Mengapa Arab Saudi dianggap lebih diunggulkan saat melawan Indonesia? Selain sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Roberto Mancini juga memiliki kualitas pemain dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Pengumuman tersebut dibuat dua hari setelah Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman melawat ke AS dan bertemu dengan Presiden Donald Trump. Keduanya membahas berbagai hal termasuk janji Saudi untuk membeli senjata ke AS.
Meski demikian, pertemuan Trump dengan Pangeran Muhammad serta pembahasan tentang jual-beli senjata telah menimbulkan perdebatan di Dewan Senat AS. Pasalnya, para anggota senat saat ini sedang berupaya agar AS berhenti memberi dukungan kepada Saudi yang terlibat dalam perang sipil di Yaman.
Sebagaimana diketahui, koalisi yang dipimpin Saudi saat ini sedang berjuang melawan Iran yang merupakan sekutu milisi Houthi di Yaman. Perang itu diklaim sebagai upaya untuk melawan politik korup dan menghentikan usaha Iran untuk menguasai Negara Teluk.
Baik Trump maupun Pangeran Muhammad sepakat untuk menghentikan pengaruh Iran di Timur Tengah. Saudi pun telah terang-terangan menyebut kesepakatan nuklir Iran sebagai kesepakatan yang salah. Trump juga berencana keluar dari kesepakatan tersebut jika tidak ada perubahan yang dibuat.
Baca juga:
Bendera Malaysia disangka bendera bersimbol ISIS di Amerika
Tak hanya cantik, mata-mata wanita ini juga berbahaya
Diwawancara di Amerika, ini pandangan putra mahkota Saudi soal Islam sampai wanita
Inggris dan AS panggil Mark Zuckerberg soal dugaan pencurian data
Saat Putra Mahkota Arab Saudi temui Trump di Gedung Putih
Sederet negara dengan utang paling menumpuk