Aparat imigrasi AS mulai tangkapi ratusan imigran di 6 negara bagian
Aparat imigrasi AS mulai tangkapi ratusan imigran di 6 negara bagian. Tindakan ini adalah razia besar-besaran sejak Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan soal imigrasi pada 25 Januari lalu. Saat ini diperkirakan ada 11 juta imigran ilegal tinggal di AS. Trump berjanji akan mendeportasi tiga juta imigran ilegal.
Aparat imigrasi Amerika Serikat sejak pekan lalu menangkapi ratusan imigran tak beridentitas di enam negara bagian. Tindakan ini adalah razia besar-besaran sejak Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan soal imigrasi pada 25 Januari lalu. Saat ini diperkirakan ada 11 juta imigran ilegal tinggal di AS.
Aparat mengatakan razia itu menargetkan para pelaku kriminal yang sudah pernah diketahui sebelumnya dan juga mereka yang tidak punya catatan kejahatan. Trump akhir bulan lalu memerintahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk merazia orang-orang yang pernah melakukan pelanggaran kecil atau tidak pernah sama sekali.
Dikutip the Washington Post, Minggu (12/2), Trump sebelumnya berjanji akan mendeportasi tiga juta imigran ilegal yang punya catatan kriminal.
Aparat membenarkan pekan ini mereka merazia rumah-rumah di Atlanta, Chicago, New York, kawasan Los Angeles, North Carolina, South Carolina. Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Gillian Christensen mengatakan tindakan itu adalah bagian rutin dari penegakan hukum di bidang imigrasi dan Bea Cukai.
Dia mengatakan sejumlah imigran yang ditangkap karena tidak punya dokumen itu berasa dari sejumlah negara Amerika Latin.
"Yang kami maksud di sini adalah orang-orang yang mengancam keamanan publik atau keabsahan sistem imigrasi," kata dia seraya menambahkan, mereka yang ditangkap kebanyakan memang para pelaku kejahatan, termasuk pembunuh dan penganiaya di dalam rumah tangga.
Baca juga:
Trump bakal buat kebijakan baru larang warga negara tertentu ke AS
Ngotot kebijakannya mesti berlaku, Trump bilang 'Sampai jumpa di MA'
Trump jadi presiden, jangan khawatir jika ingin kuliah di AS
Begini imbauan untuk warga Indonesia di AS dari KJRI dan KBRI
Janji Donald Trump mendata warga muslim di AS belum jadi kebijakan
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).