Aparat India Diduga Siksa Warga Kashmir Setelah Status Otonomi Dicabut
Pasukan keamanan India dituding telah melakukan pemukulan, penyiksaan, hingga penangkapan sewenang-wenang kepada warga Kashmir semenjak status otonomi wilayah itu dicabut awal bulan ini.
Pasukan keamanan India dituding telah melakukan pemukulan, penyiksaan, hingga penangkapan sewenang-wenang kepada warga Kashmir semenjak status otonomi wilayah itu dicabut awal bulan ini.
BBC melaporkan, Jumat (30/8), beberapa penduduk desa mengatakan bahwa mereka dipukuli dengan tongkat dan kabel, dan disetrum.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang terjadi selama Pengepungan Sarajevo? Pengepungan Sarajevo merupakan peristiwa blokade panjang di Sarajevo, ibu kota Bosnia dan Herzegovina, selama Perang Bosnia berlangsung. Setelah awalnya dikepung oleh pasukan Tentara Rakyat Yugoslavia, kota Sarajevo kemudian dikepung oleh Tentara Republika Srpska.
-
Kapan Abram Khan lahir? Awalnya Shah Rukh Khan dan sang istri memutuskan cukup dengan dua anak karena sama-sama sibuk, siapa sangka pada Mei 2013 Abram Khan lahir ke dunia.
-
Bagaimana KPK menindaklanjuti status tersangka Karna Suswandi? Jadi silahkan dikoordinasikan atau ditanyakan dengan KPU dulu tapi yang jelas dari kami akan tetap terus berjalan proses penyidikannya
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
Di sisi lain, pihak militer India telah membantah tuduhan dengan menyebutnya tidak berdasar.
BBC menambahkan bahwa dugaan kekerasan dan penangkapan sewenang-wenang terbaru terjadi di distrik di Kashmir yang menjadi pergolakan antara kelompok bersenjata pro-kemerdekaan Kashmir dengan tentara India pada 2016 dan Februari 2019.
Berbagai tuduhan terbaru itu belum dapat diverifikasi kepada pejabat India, BBC melaporkan.
Pergolakan di Kashmir dipicu langkah New Delhi pada Senin 5 Agustus untuk mencabut Pasal 370 --hukum yang mengatur status otonomi khusus negara bagian Jammu & Kashmir.
Pencabutan diikuti dengan pembicaraan di parlemen untuk menurunkan status wilayah itu menjadi union territories di bawah administrasi pemerintah pusat --dengan level otonomi yang lebih rendah dari negara bagian.
Saat masih diberlakukan, Pasal 370 memungkinkan Kashmir India, bernama resmi negara bagian Jammu & Kashmir, memiliki konstitusinya sendiri, bendera yang terpisah dan kebebasan untuk membuat undang-undang. Sementara urusan luar negeri, pertahanan dan komunikasi tetap menjadi milik pemerintah pusat.
Itu juga memungkinkan Jammu & Kashmir membuat aturan sendiri terkait dengan tempat tinggal permanen, kepemilikan properti dan hak-hak dasar. Pasal itu juga bisa menjadi justifikasi untuk melarang orang India dari luar negara bagian membeli properti atau menetap di sana.
Banyak warga Kashmir percaya bahwa pencabutan regulasi akan mengubah karakter demografis wilayah mayoritas Muslim itu demi membuka pintu bagi warga mayoritas Hindu.
Setelah pencabutan Pasal 370, New Delhi dilaporkan menerapkan pembatasan akses komunikasi, ruang gerak, dan mengerahkan militer guna memberlakukan jam malam bagi masyarakat di sana.
Ratusan --bahkan ada yang menyebut puluhan ribuan-- politikus dan aktivis lokal juga diringkus oleh aparat serta militer India, mengindikasikan upaya untuk meredam pergolakan massa.
Banyak yang ditangkap dilaporkan telah dipindahkan ke penjara di luar Jammu & Kashmir.
Ketegangan masih dilaporkan hingga pekan ini.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
'Tak Ada Pekerjaan di Srinagar, yang Ada Hanya Ketakutan'
Derita Perempuan Kashmir Akibat Kebijakan Politik India
Bentrokan Kembali Terjadi Di Kashmir, Korban Tewas Bertambah jadi 2 Orang
Situasi Masih Mencekam, Orang Tua di Kashmir Larang Anak Mereka Sekolah
India Tangkap 4000 Orang di Kashmir Sejak Otonomi Khusus Dicabut
Pasca Berunding dengan PBB, Pakistan dan India Masih Bersitegang