Arab Saudi bikin rekor, pancung 151 orang dalam setahun
Jumlah eksekusi ini tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Banyaknya kasus pidana berat membuat algojo ditambah
Kerajaan Arab Saudi diketahui telah mengeksekusi 151 orang sepanjang tahun ini. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak terakhir kali jumlah yang sama tercapai pada 1995, dan lebih tinggi dari angka tahunan biasanya yang menyentuh angka 90 orang, seperti dilaporkan lembaga hak asasi Amnesty Intenasional, Senin, (9/11), seperti dilansir the Guardian.
Kementerian Kehakiman Saudi belum mengomentari data ini. Beberapa diplomat menyatakan kasus pidana bejibun di Negeri Petro Dollar.Saudi baru saja menambah jumlah hakim, diharapkan kasus-kasus berat yang lama mangkrak bisa dipercepat. Alhasil, jumlah eksekusi mati yang biasa digelar saban usai salat Jumat akan meningkat.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Maarten Paes tiba di Arab Saudi? Terbaru, Maarten Paes terbang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan pemain lainnya dalam rangka persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Siapa yang menemukan prasasti kuno di Arab Saudi? Komisi Warisan Arab Saudi mengumumkan penemuan dan dokumentasi prasasti dwibahasa di desa Alqan di wilayah Tabuk, lapor Saudi Press Agency pada Rabu.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
Selain memang ada peningkatan pidana, bertambahnya jumlah orang yang dipancung menggambarkan kemungkinan mulai munculnya guncangan politik di beberapa wilayah Saudi. Terlibat kritik terhadap negara, terorisme, serta upaya kudeta akan berakhir di hadapan algojo.
"Saudi ada di urutan tiga paling banyak menghukum mati tahanan pada 2014, setelah China dan Iran, dan dikomandoi oleh Irak dan Amerika Serikat," tulis laporan Amnesty.
Kelompok Pendukung hukuman mati Saudi mengatakan, proses penggal biasa dilakukan dengan sebilah pedang, dilakukan cepat, diklaim tanpa rasa sakit. Hukuman ini dinggap lebih baik dibanding praktik suntik mati yang dilakukan oleh Amerika Serikat
"Kami menyayangkan kepada mereka yang kerap menyamakan praktek hukuman mati Saudi dengan hukuman penggal kelompok militan ISIS terhadap sanderanya," kata Kelompok Pro-hukuman mati Saudi.
Lebih jauh, Amnesty International menilai hukuman mati Saudi tidak proporsional terhadap warga asing. 63 orang telah dieksekusi terkait kasus narkotika, dengan 45 di antaranya adalah warga asing, termasuk dari Indonesia.
"Di luar kasus narkotika, sebanyak 71 warga asing telah di eksekusi mati di Saudi," tulis para pegiat HAM.
Tingginya jumlah hukuman mati tahun ini membuat Saudi membuka lowongan algojo enam bulan lalu. Para tukang pancung ini diharuskan orang yang pandai menggunakan pedang, sehingga kepala bisa lepas sekali tebas. Tidak disebutkan berapa besar gaji mereka, namun dari sisi kepangkatan seorang algojo termasuk PNS rendahan di Saudi.
Baca juga:
Raja Saudi keluarkan dekrit penangguhan hukuman pancung bagi TKI
Lebih sadis dari Saudi, Pakistan eksekusi 150 tahanan dalam 6 bulan
Makin rajin pancung terpidana mati, Arab Saudi buka lowongan algojo
Kerap menulis soal anti-Islam, narablog ateis ini dipenggal di jalan
KBRI Abuja di Nigeria diancam teror kelompok militan