AS beri sanksi maskapai penerbangan yang digunakan Presiden Iran
Dena Airways menangani penerbangan untuk pemerintah Iran. Pada November 2017, sebuah maskapai penerbangan yang disetujui AS sebelumnya, Meraj Air, mengalihkan "operasi penerbangan VIP" ke Dena Airways, kata pernyataan AS.
Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan penerbangan, yang secara rutin mengangkut Presiden Iran Hassan Rouhani.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Departemen Keuangan AS mengatakan Dena Airways sedang ditunjuk untuk sanksi berdasarkan pada perintah presiden 2001 yang dirancang 'untuk menghalangi pendanaan teroris'.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
Dena Airways menangani penerbangan untuk pemerintah Iran. Pada November 2017, sebuah maskapai penerbangan yang disetujui AS sebelumnya, Meraj Air, mengalihkan "operasi penerbangan VIP" ke Dena Airways, kata pernyataan AS, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (26/5).
Menurut Trita Parsi, direktur eksekutif National Iranian American Council (NIAC), Dena Airways hanya mengoperasikan satu pesawat, yang digunakan oleh Presiden Rouhani.
"Jadi apa tujuan Trump? Merendahkan moderat Iran dan memperkuat kelompok garis kerasnya," Parsi menulis di media sosial.
Menurut catatan publik yang disediakan oleh situs web AirFleets, Dena Airways hanya mengoperasikan satu pesawat, Airbus A340-300 yang telah berusia 19 tahun.
Sanksi baru bisa mencegah penggunaan pesawat Dena Airways untuk perjalanan dinas, "Karena perusahaan penanganan darat di seluruh dunia mungkin menolak untuk mengisi bahan bakar/ melayani pesawat", tulis pendiri situs Bourse Bazaar, Esfandyar Batmanghelidj di media sosialnya.
Dia menyebut pesawat Dena Airways sebagai versi Air Force One milik Iran, yang mengangkut presiden AS.
Tidak ada reaksi segera dari Pemerintah Iran mengenai sanksi terbaru.
Dua orang Iran yang terkait dengan Dena Airways dan seorang pengusaha Turki bernama Gulnihal Yegane, juga mendapat sanksi, begitu juga tiga perusahaan terkait penerbangan yang terkait dengan Yegane.
Orang-orang itu sekarang sedang ditetapkan sebagai 'teroris global', menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Baca juga:
Jerman sebut kesepakatan nuklir Iran membuat dunia aman
AS beri ultimatum, berikut 12 poin tuntutan terhadap nuklir Iran
Oposisi Suriah puji keluarnya AS dari kesepakatan nuklir Iran
Anggota parlemen Iran serukan 'kematian Amerika' sambil bakar bendera
Dampak keputusan Trump, Airbus akan evaluasi kerja sama dengan Iran