AS-Rusia Saling Usir Diplomat
Hubungan AS-Rusia memanas. Buntutnya, Rusia mengusir Bart Gorman, pejabat nomor dua AS di Moskow. Sebelumnya Moskow juga mengusir diplomat AS.
Hubungan AS-Rusia memanas. Buntutnya, Rusia mengusir Bart Gorman, pejabat nomor dua AS di Moskow, seperti disampaikan Departemen Luar Negeri AS.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan, Gorman dipaksa meninggalkan Moskow sebagai balasan pengusiran diplomat senior Rusia di Washington. Kementerian menyebut pengusiran diplomat Rusia itu tidak beralasan, menuding AS melancarkan "perang visa".
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
Gorman, menjabat sebagai wakil kepala perwakilan AS di Rusia, meninggalkan negara itu pekan lalu, menurut seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari Reuters, Jumat (25/2). Belum jelas mengapa pengusiran itu tidak diumumkan sampai Kamis.
"Tindakan Rusia terhadap CDM (wakil kepala misi) kami tak beralasan dan kami mempertimbangkan langkah cepat dan mempertimbangkan respons kami," jelas juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Gorman, yang merupakan pejabat AS tertinggi kedua di Moskow, sebelumnya menjabat sebagai wakil asisten sekretaris dan asisten direktur Departemen Luar Negeri untuk investigasi dan analisis ancaman, memantau ancaman terhadap personel diplomatik, menurut biografi yang tercantum di situs web kedutaan.
Dia juga pernah menjabat sebagai pimpinan keamanan regional Badan Keamanan Diplomatik AS di beberapa negara seperti Irak, Yordania, dan China.
Sementara itu, AS juga mengusir diplomat nomor dua Rusia di Washington awal bulan ini. Namun pengusiran itu disebut tak berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina dan merupakan bagian dari perselisihan Washington dan Moskow yang telah berlangsung lama terkait staf kedutaan.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyampaikan, pihaknya telah menginformasikan Kedutaan Besar Rusia pada Rabu terkait pengusiran Sergey Trepelkov, yang merupakan diplomat nomor dua di bawah Duta Besar Anatoly Antonov.
Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak memiliki izin untuk membahas soal pengusiran ini mengatakan, langkah itu diambil "sebagai respons langsung atas pengusiran tak beralasan Rusia terhadap wakil kepala perwakilan kami," seperti dikutip dari laman Associated Press.
Baca juga:
Pasca Serang Ukraina, Situs Pemerintahan Rusia Tumbang
VIDEO: Pasukan Khusus Rusia yang Ikut Perang dengan Ukraina
Peristiwa Penting Sebelum Rusia Serang Ukraina
Cerita WNI di Ukraina Hadapi Invasi Rusia saat Istri Hamil, Merinding Dengar Sirine
Putin Sempat Telepon Sejumlah Kepala Negara Jelaskan Alasan Rusia Serang Ukraina
Serangan Jelang Fajar, Ibu Kota Ukraina Dihantam Rudal Balistik