Rusia Usir Diplomat Inggris dengan Tuduhan Spionase
Rusia mengusir diplomat Inggris yang dituduh melakukan mata-mata, memicu ketegangan baru dengan London.
Pada Selasa, 26 November, Rusia mengumumkan pengusiran seorang diplomat Inggris yang dituduh melakukan aktivitas mata-mata. Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan petugas intelijen yang tidak terdaftar beroperasi di wilayah mereka. Tuduhan ini kembali memicu perseteruan diplomatik yang telah berlangsung lama antara Rusia dan Inggris, terutama saat hubungan kedua negara berada di titik terendah.
Rusia menyatakan bahwa diplomat tersebut, yang diidentifikasi sebagai wakil sekretaris kedutaan, terlibat dalam kegiatan intelijen yang dianggap mengancam keamanan Federasi Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan, “Moskow tidak akan menoleransi aktivitas staf intelijen Inggris yang tidak terbuka di wilayah kami.”
Reaksi Inggris terhadap Tuduhan Spionase
Pemerintah Inggris dengan tegas membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa tidak ada anggota staf kedutaan mereka yang terlibat dalam kegiatan spionase. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, “Ini bukan pertama kalinya Rusia membuat tuduhan yang jahat dan tidak berdasar terhadap staf kami. Kami akan merespon pada waktunya.” Penolakan ini merupakan bagian dari serangkaian tuduhan spionase yang terus berdatangan, menciptakan ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.
Perselisihan ini terjadi setelah Inggris memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok oleh mereka untuk menyerang wilayah Rusia. Langkah ini mengundang reaksi keras dari Presiden Vladimir Putin, yang mengancam akan melakukan pembalasan militer. Situasi semakin rumit setelah Rusia menangkap seorang warga Inggris yang terlibat dalam konflik di Ukraina, menambah daftar panjang ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Sejarah Panjang Ketegangan Diplomatik
Ketegangan antara Rusia dan Inggris bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah saling mengusir diplomat dengan tuduhan spionase. FSB menginformasikan bahwa diplomat yang diusir pada Selasa adalah pengganti salah satu dari enam pejabat Inggris yang telah diusir sebelumnya di awal tahun ini dengan alasan serupa.
Media pemerintah Rusia menyiarkan rekaman yang menunjukkan Duta Besar Inggris, Nigel Casey, dikelilingi oleh jurnalis saat ia tiba di kantor kementerian luar negeri di Moskow. Situasi ini menunjukkan betapa seriusnya tuduhan ini dan dampaknya terhadap hubungan bilateral antara kedua negara. Dengan semakin meningkatnya ketegangan, masa depan hubungan Rusia dan Inggris tampak semakin suram.
Sumber: VOA Indonesia