AS Tawarkan Israel Informasi Lokasi Pemimpin Hamas dengan Imbalan Operasi Terbatas di Rafah
AS Tawarkan Israel Informasi Lokasi Pemimpin Hamas dengan Imbalan Operasi Terbatas di Rafah
Harian the Washington Post mengutip empat sumber yang mengatakan AS menawarkan informasi lokasi Yahya Sinwar kepada Israel.
- Israel Bom Rafah Lebih dari 60 Kali dalam 48 Jam, Abaikan Perintah Mahkamah Internasional Untuk Hentikan Serangan
- Bos Mossad Israel Ancam Keluarga Jaksa Mahkamah Internasional Soal Kejahatan Perang di Gaza
- Jaksa Mahkamah Internasional Ajukan Surat Penangkapan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Atas Kejahatan Perang di Gaza
- Tak Hanya di Gaza, lsrael Bunuh Ratusan Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
AS Tawarkan Israel Informasi Lokasi Pemimpin Hamas dengan Imbalan Operasi Terbatas di Rafah
Amerika Serikat menawarkan Israel informasi intelijen tentang lokasi pemimpin Hamas di Jalur Gaza jika negara itu sepakat untuk tidak melancarkan serangan penuh ke Rafah. Demikian dilaporkan harian the Washington Post akhir pekan lalu.
Empat sumber yang dikutip oleh media tersebut menyatakan Washington “menawarkan bantuan berharga kepada Israel jika mereka menahan diri, termasuk informasi intelijen sensitif untuk membantu militer Israel menemukan lokasi para pemimpin Hamas dan menemukan terowongan tersembunyi kelompok tersebut.”
Washington Post juga melaporkan AS menawarkan untuk mendirikan kamp besar bagi warga Palestina yang telah meninggalkan kota di selatan yang terkepung itu, serta membantu membangun infrastruktur untuk memberikan bantuan ke Gaza.
Pejabat lain mengatakan Israel telah memberikan jaminan kepada AS bahwa tentaranya tidak akan sepenuhnya menyerang Rafah sampai sekitar 800.000 dari satu juta warga sipil yang terjebak di kota tersebut dievakuasi.
Pada hari Kamis, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan informasi intelijen untuk menemukan para pemimpin Hamas telah diberikan kepada Israel.
“Kami juga bisa membantu mereka menargetkan para pemimpin Hamas, termasuk Yahya Sinwar, yang sejujurnya hal ini kami lakukan bersama Israel secara berkelanjutan,” kata Kirby.
yang sejujurnya hal ini kami lakukan bersama Israel secara berkelanjutan,” kata Kirby.
Tentara Israel menyerbu dan merebut perbatasan Rafah dari Mesir pekan lalu dalam sebuah operasi yang dilaporkan bertujuan untuk menekan Hamas.
Sejak itu, mereka terus membombardir kota tersebut tanpa pandang bulu, membunuh puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Pasukan Israel kini melakukan penetrasi ke Rafah timur.
Israel mengklaim selama berbulan-bulan Rafah adalah benteng terakhir Hamas, dan telah lama menjanjikan invasi ke sana, meskipun sayap bersenjata dan faksi lainnya masih bertahan di wilayah tersebut. Sebelumnya juga disebutkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar bersembunyi di Rafah.
Sumber mengatakan kepada media Israel pada 11 Mei Sinwar tidak berada di Rafah, melainkan bersembunyi di terowongan kota Khan Yunis. Pada 24 April, sumber Hamas mengatakan kepada the New Arab, Sinwar “memimpin gerakan di darat,” tidak bersembunyi di terowongan, dan telah bertemu dengan para pejuang “di atas tanah.”
Sejak operasi di Rafah dimulai, sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, melakukan konfrontasi sengit dengan pasukan Israel di sana, serta di Gaza utara—di mana Israel mengatakan Hamas telah berkumpul kembali beberapa bulan setelah mengklaim mereka dikalahkan di utara.
Brigade Qassam Hamas menyerang pasukan Israel dengan mortir kaliber berat di kawasan Al-Zaytoun pada 12 Mei, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. Serangan ini juga menargetkan pasukan Israel di dekat kamp pengungsi Jabalia di utara.
Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menargetkan konsentrasi tentara Israel di Rafah timur dengan roket pada Minggu. Malam sebelumnya, Brigade Qassam meluncurkan mortir ke kendaraan Israel dan kumpulan pasukan di timur perbatasan Rafah.