Asal Usul Kosmetik Pemutih Kulit, Diproduksi Sejak 2.700 Tahun Lalu
Penggunaan kosmetik pemutih kulit telah dimulai sejak zaman kuno.
Penelitian baru menyatakan, orang China kemungkinan yang pertama kali menggunakan dan membuat kosmetik pemutih kulit sintetis sebelum orang Yunani dan Romawi kuno. Wadah perunggu berisi residu berwarna putih ditemukan di sebuah makam di Liangdaicun, Provinsi Shanxi China.
Saat diuji, residu itu terbukti merupakan kosmetik pemutih kulit dari timbal. Makam tersebut berasal dari periode Musim Semi dan Musim Gugur awal, pada tahun 770 SM-476 SM.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Sebelumnya orang Romawi kuno yang dikenal pertama kali menggunakan timbal putih untuk melukis kulitnya sekitar tahun 500 SM. Kemudian proses pembuatan pemutih kulit ini ditemukan orang Yunani pada abad ke-4 SM.
Namun, ketika timbal putih pertama kali muncul di Eurasia Timur dan apakah digunakan sebagai kosmetik atau bukan, belum banyak diteliti.
Penelitian baru yang diterbitkan jurnal Humanities and Social Sciences Communications menguji bubuk residu yang ditemukan dalam wadah komestik di Liangdaicun dan menyimpulkan itu adalah timbal putih paling awal yang disintesis di dunia hingga saat ini.
Penelitian ini menyatakan proses sintesis timbal putih telah berkembang secara mandiri di Eurasia Timur dan digunakan untuk membuat kosmetik. Demikian dikutip dari Ancient Origins, Jumat (10/2).
Peneliti dari University of the Chinese Academy of Sciences (UCAS) dan Shaanxi Academy of Archaeology membuktikan, orang China menggunakan timbal putih yang disintesis sebagai kosmetik 300 tahun sebelum orang Romawi mengadopsi praktik tersebut.
Wadah kosmetik perunggu itu ditemukan dari kuburan seseorang yang hidup 2.700 tahun lalu dan dikubur di pemakaman kalangan bangsawan.
Para penulis studi menjelaskan, orang Yunani mulai menggunakan proses korosi untuk mensintesis timah putih dari abad keempat SM. Ini mendorong produksi massal dan penggunaannya sebagai kosmetik meluas ke seluruh Eropa.
Pengujian residu kosmetik dari makam di situs Liangdaicun menunjukkan itu adalah timbal putih sintetis tertua di dunia. Selanjutnya, itu disintesis menggunakan pengendapan dalam proses larutan, bukan teknik korosi yang digunakan orang Yunani. Hal ini mengacu pada evolusi sintesis timbal putih yang independen dan lebih awal di China, dari sekitar milenium pertama SM.
Tim peneliti juga memperkirakan residu itu kemungkinan jauh lebih tua dari makam tempat wadah kosmetik ditemukan.
Timbal putih digunakan secara meluas dalam pembuatan kosmetik, yang mendorong revolusi kosmetik dan pengembangan zat kimia dalam sejarah manusia, menurut para peneliti.
Namun timbal putih juga dapat merusak kulit dan menimbulkan masalah kesehatan serius, bahkan menyebabkan kematian. Hal ini tidak mencegah peradaban di seluruh dunia menggunakan timbal putih untuk tujuan kecantikan bahkan sampai baru-baru ini.
Dalam masyarakat China kuno, kulit putih merupakan penanda status dan membantu membangun superioritas aristokratik terhadap warga kelas bawah. Sastra China kuno menggambarkan kulit perempuan cantik itu seperti 'salju', 'es', atau 'giok'. Memiliki kulit putih ini masih menjadi obsesi orang China sampai saat ini, bahkan juga perempuan lain di belahan dunia lain.
(mdk/pan)