Awas Ebola, pemerintah Sierra Leone larang perayaan natal
Warga tidak boleh mengadakan pertemuan keluarga di luar rumah atau ruang publik.
Pemerintah Sierra Leone didesak untuk membatalkan perayaan natal bagi warga lantaran penyebaran Ebola. Militer bakal turun ke jalan-jalan untuk memastikan penduduk tetap tinggal di rumah dan tidak berkeliaran selama natal dan tahun baru.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (14/12), seluruh bar, kelab, serta kafe seluruhnya diliburkan selama libur panjang. Pertemuan publik juga dilarang sementara.
Kepala Departemen Penanggulangan Ebola palo Conteh menegaskan tidak ada perayaan natal dan tahun baru tahun ini. "Kami akan memastikan semua orang ada di rumah. Kami tidak menentukan area mana menjadi target tapi personil militer akan turun ke jalan dan memastikan ini," ujar Conteh.
Sierra Leone memiliki 25 persen populasi warga Kristen dan mereka memiliki kebiasaan merayakan natal dengan berkumpul antar sanak saudara di tempat publik.
Conteh juga tidak memberikan tanggal pasti keamanan ini dilakukan lantaran menurut beberapa warga lokal, penduduk masih boleh beraktivitas untuk ibadah dan bisnis yang sangat penting.
Sierra Leone menempati posisi pertama terinfeksi Ebola. Laporan terakhir, virus mematikan ini sudah menginfeksi warga baru sebanyak 1.319 dalam tiga pekan terakhir.