Bangladesh minta Myanmar tarik pasukan militer dari perbatasan
Wakil Sekretaris Jenderal Luar Negeri Bangladesh memanggil Dubes Myanmar untuk memberitahu bahwa menambah militer akan membuat situasi tak jelas di Bangladesh, dan menambah ketegangan di perbatasan.
Bangladesh meminta Myanmar untuk menarik pasukannya dari perbatasan, tempat dimana ribuan pengungsi Rohingya berlindung. Di sana ada 5.000 orang yang tinggal di sebidang tanah sempit yang disebut 'tanah tak bertuan' di antara kedua negara tersebut.
Menurut penjaga perbatasan, kemarin sekitar 100-200 tentara muncul di dekat kamp perbatasan sementara. Mereka terlihat membawa senapan mesin dan mortir. Melihat situasi ini, Bangladesh langsung memanggil Duta Besar Myanmar untuk mengatur situasi tersebut, seperti dilansir dari laman BBC, Jumat (2/3).
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kenapa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Dimana Rohingya itu ditemukan? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Seorang pemimpin masyarakat di antara pengungsi Rohingya Dil Mohammed, mengatakan pada Reuters, bahwa pejabat Myanmar meminta pada penghuni kamp tersebut untuk meninggalkan daerah pengungsian melalui pengeras suara.
"Mereka membawa sekitar 14 tangga dan mengancam kami dengan mencoba memanjat pagar, dan datang ke perkemahan kami untuk mengusir kami," kata Mohammad Arif mengatakan kepada AFP.
Kantor berita AP yang mengutip penjaga perbatasan Bangladesh melaporkan, militer Myanmar ingin melakukan pertemuan dengan rekan-rekan mereka. Namun petugas memberitahu bahwa mereka pergi atau sibuk di tempat lain.
Wakil Sekretaris Jenderal Luar Negeri Bangladesh memanggil Dubes Myanmar untuk memberitahu bahwa menambah militer akan membuat situasi tak jelas di Bangladesh, dan menambah ketegangan di perbatasan.
Dia juga memberi tahu pihak berwenang Myanmar untuk menarik kembali pasukan dan 'aset militer mereka' dari perbatasan.
Secara terpisah, pejabat perbatasan Bangladesh Brigadir Jenderal Mujibur Rahman mengatakan gerakan pasukan tersebut melanggar norma-norma internasional.
"Kami mengirimi mereka sebuah catatan protes. Mereka telah melepaskan senjata, seperti senapan mesin dan mortir, dari daerah itu setelah protes verbal kami." kata Mujibur.
Baca juga:
Enam bulan betah di pengungsian, masa depan warga Rohingya masih suram
Menengok pulau terpencil rawan banjir yang akan ditempati muslim Rohingya
Myanmar desak Bangladesh hentikan kiriman bantuan untuk warga Rohingya
Bangladesh data pengungsi Rohingya yang akan dikembalikan ke Myanmar
Jokowi dan Iriana kunjungi kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh
Demi keamanan, PBB desak penundaan pemulangan pengungsi Rohingya
Pengungsi Rohingya diminta pastikan soal keamanan sebelum balik ke Myanmar