Bantuan Internasional Tiba di Pakistan untuk Korban Banjir Terparah dalam Sejarah
Bantuan internasional hari ini tiba di Pakistan saat militer dan sukarelawan berjuang untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampak oleh banjir yang telah merenggut lebih dari 1.000 jiwa.
Bantuan internasional hari ini tiba di Pakistan saat militer dan sukarelawan berjuang untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampak oleh banjir yang telah merenggut lebih dari 1.000 jiwa.
Dikutip laman Associated Press, Senin (29/8), pesawat kargo dari Turki dan Uni Emirat Arab menjadi awal datangnya bantuan untuk Pakistan dengan membawa tenda, makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Siapa itu Alam Ganjar? Alam Ganjar bukanlah nama yang asing lagi, dikenal sebagai anak tunggal dari calon presiden 2024, Ganjar Pranowo.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Di mana Shandy Aulia mengalami banjir? Shandy Aulia Jadi Korban Banjir di Dubai, Melintasi Jalanan Terendam Air.
-
Dimana Alam Ganjar berkuliah? Mahasiswa Teknik Industri UGM ini selalu berhasil memikat perhatian netizen dengan paras ganteng dan postur tubuh yang tinggi.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Truk-truk pengangkut tenda, makanan, dan air yang diatur oleh Pakistan juga diberangkatkan ke berbagai bagian negara itu oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional untuk puluhan ribu korban banjir.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggalang seruan internasional untuk korban banjir Pakistan pada Selasa di Islamabad.
Perdana Menteri Shabaz Sharif hari ini mengatakan musim hujan ini adalah yang terparah yang pernah terjadi di Pakistan dalam tiga dasawarsa.
“Saya melihat air banjir di mana-mana, ke mana pun saya pergi dalam beberapa hari terakhir dan bahkan hari ini,” kata Sharif di Charsadda, salah satu kota yang hancur.
Sejauh ini, hujan muson yang sangat deras yang memicu banjir bandang di seluruh negeri berdampak pada 33 juta warga Pakistan, merusak hampir 1 juta rumah dan menewaskan sedikitnya 1.061 orang.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan kehancuran tahun ini lebih buruk daripada tahun 2010, ketika banjir menewaskan 1.700 orang. Jenderal Qamar Javed Bajwa, kepala militer negara itu, kemarin mengatakan negaranya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih. Dia mengimbau warga Pakistan yang tinggal di luar negeri untuk bermurah hati menyumbang kepada para korban banjir.
Banjir dan hujan telah menyebabkan kehancuran di Pakistan pada saat negara itu menghadapi salah satu krisis ekonomi terburuk.
Pakistan dan IMF awalnya menandatangani perjanjian bailout pada 2019. Tetapi pelepasan tahap USD 1,7 miliar telah ditahan sejak awal tahun ini, ketika IMF menyatakan keprihatinan tentang kepatuhan Pakistan terhadap persyaratan kesepakatan di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri Imran Khan.
Khan juga diperkirakan akan meluncurkan kampanye penggalangan dana Senin malam untuk korban banjir.
Pekan lalu, PBB dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka telah mengalokasikan USD 3 juta untuk badan-badan bantuan PBB dan mitra mereka di Pakistan untuk mengatasi banjir, dan uang ini akan digunakan untuk kesehatan, gizi, ketahanan pangan, dan layanan air dan sanitasi di daerah yang terkena dampak banjir, dengan fokus pada yang mereka yang paling rentan.
Musim hujan parah yang belum pernah terjadi telah mempengaruhi keempat provinsi di negara itu. Banjir menghancurkan lebih dari 150 jembatan dan banyak jalan hanyut, membuat operasi penyelamatan menjadi sulit. Pihak berwenang mengatakan mereka menggunakan pesawat militer, helikopter, truk dan kapal untuk mengevakuasi orang-orang di lokasi terdampak.
Pemerintah telah mengerahkan setidaknya 6.500 tentara untuk membantu otoritas sipil dalam operasi penyelamatan dan bantuan di seluruh negeri.
Sharif mengatakan pemerintah akan menyediakan perumahan bagi semua orang yang kehilangan rumah mereka.
Reporter Magang: Gracia Irene
Baca juga:
"Politisi Datang Hanya untuk Berfoto Lalu Pergi, Tak ada yang Menolong Kami"
Banjir Terparah dalam Sejarah Pakistan, 119 Orang Tewas dalam Sehari
Taliban Tuding Pakistan Izinkan Drone AS Lewati Wilayah Udaranya Menuju Afghanistan
Banjir Parah Pakistan, 900 Tewas dan Jutaan Orang Terdampak
Pakistan Tolak Hasil Penyelidikan India Soal Penembakan Rudal yang Tak Disengaja
Banjir Besar Lumpuhkan Pakistan
India Pecat Tiga Tentara karena Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan