Cerita Tentang Telepon Trump yang Mengubah Peta Perang di Suriah
Setelah telepon Trump itu, Turki kini masih kebingungan dalam menghadapi perubahan medan pertempuran yang berada di wilayah selatan perbatasannya dengan Suriah.
Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dua pekan lalu telah mengubah peta perang di Suriah. Setelah telepon Trump itu, Turki kini masih kebingungan dalam menghadapi perubahan medan pertempuran yang berada di wilayah selatan perbatasannya dengan Suriah.
Pejabat AS mengatakan, dalam perbincangan via telepon itu Trump diharapkan menyampaikan pesan peringatan kepada Erdogan tentang rencana dia melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi yang disokong AS di sebelah timur laut Suriah.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Mengapa penemuan di gua Turki menarik perhatian pemerintah? Selain itu, pemerintah juga mengharapkan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari penelitian rinci para arkeolog yang bekerja di gua tersebut dan lokasi terdekat yang dianggap sebagai pemukiman kuno.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
"Trump bertanya:'Kalau saya menarik mundur pasukan kami, bisakah Anda membereskan ISIS?'" ujar pejabat Turki kepada kantor berita Reuters. Pejabat itu kemudian mengatakan Erdogan menjawab pertanyaan tersebut dengan menyatakan Turki siap dengan tugas itu.
"Kalau begitu lakukanlah," kata Trump tiba-tiba. Trump juga kemudian menyampaikan pesan kepada penasihat keamanan John Bolton, "Mulailah menarik mundur pasukan AS dari Suriah."
"Bisa saya bilang itu adalah keputusan yang tidak diduga. Kata 'mengejutkan' bahkan kurang pas untuk menggambarkan situasi saat itu," ujar si pejabat, satu dari lima sumber dari Turki yang berbicara dengan Reuters tentang pembicaraan telepon pada 14 Desember lalu.
Keputusan Trump itu juga membuat para petinggi di Washington tercengang. Pejabat AS mengatakan Menteri Pertahanan Jim Mattis selama beberapa hari berusaha mengubah pikiran Trump. Ketika Trump menegaskan dia tidak akan mengubah keputusannya, Mattis dan pejabat senior yang bertugas memerangi ISIS, Brett McGurk, akhirnya memilih mengundurkan diri.
Dalam lawatannya ke Irak kemarin Trump mengatakan komandan militer sudah berulang kali meminta untuk memperpanjang tugas sekitar 2.000 tentara AS di Suriah. Permintaan itu akhirnya harus dia tolak dengan alasan ISIS sudah dikalahkan.
"Kita sudah mengalahkan mereka. Saya beritahu kalian, pembicaraan saya dengan Presiden Erdogan di telepon sangat baik. Dia juga mau mengalahkan ISIS. Dia akan melakukannya," kata Trump kepada tentara AS di Irak.
Bagi Turki, keputusan Trump itu membuka kesempatan sekaligus membawa risiko.
Ankara selama ini menyesalkan keputusan AS yang memilih pasukan Kurdi YPG sebagai sekutunya dalam pertempuran di lapangan melawan ISIS di Suriah.
Turki mengatakan YPG adalah kelompok teroris yang tak terpisahkan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang selama ini memberontak di selatan Turki dan konflik itu sudah menyebabkan 40 ribu orang tewas.
Penarikan mundur pasukan AS bisa membuka kesempatan Turki untuk mendesak militan Kurdi mundur sejauh 500 kilometer dari perbatasan tanpa khawatir bentrokan senjata dengan pasukan AS. Namun kondisi ini membuat Turki tidak hanya akan berhadapan dengan pasukan Kurdi tapi juga pasukan pemerintah Suriah yang ingin menguasai kembali seluruh wilayah mereka yang sebelumnya dikuasai ISIS dan pemberontak.
Pasukan YPG kemarin meminta pemerintah Suriah mengambil alih Manbij yang selama ini mereka kuasai dengan dukungan AS.
Turki mengatakan senjata pasukan YPG harus dilucuti supaya tidak dipakai melawan pasukan mereka tapi pejabat AS mengatakan mereka tidak bisa melucuti senjata sekutu mereka di lapangan karena perang belum berakhir.
(mdk/pan)