China Ancam akan Balas Sanksi AS Atas Huawei
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, mengatakan Beijing menentang negara-negara yang menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan-perusahaan China, dan mengancam akan mengambil tindakan.
Pemerintah China mengancam akan membalas sanksi Amerika Serikat terhadap perusahaan teknologi, Huawei, karena menganggapnya sebagai upaya untuk membatasi perdagangan internasional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, mengatakan Beijing menentang negara-negara yang menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan-perusahaan China, dan mengancam akan mengambil tindakan.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi atas kepatuhan Huawei pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
Dikutip dari BBC, Senin (20/5), Donald Trump mengatakan pada Rabu 15 Mei, bahwa pihaknya telah secara efektif memblokir produk Huawei agar tidak digunakan di jaringan komunikasi AS.
Meski sanksi tersebut tidak menyebutkan nama perusahaan mana pun, tetapi banyak pihak meyakini itu ditargetkan pada Huawei.
Di lain pihak, Huawei menyangkal produknya menimbulkan ancaman keamanan dan mengatakan siap untuk terlibat pembicaraan dengan AS.
Sebelumnya, China menuduh Trump terlibat dalam sabotase industri telekomunikasi, dengan menggunakan isu keamanan negara sebagai "sebagai alasan untuk menekan bisnis asing".
"Kami mendesak AS untuk menghentikan praktik ini, dan sebagai gantinya menciptakan kondisi yang lebih baik untuk kerja sama bisnis," kata Lu.
Meski begitu, Lu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana China berencana membalas.
Konfrontasi atas Huawei terjadi di tengah perang dagang yang lebih luas antara AS dan China, dengan kedua belah pihak memberlakukan tarif agresif pada sektor impor.
Menurut pernyataan Gedung Putih, perintah Trump atas sanksi perang dagang, bertujuan untuk "melindungi AS dari musuh asing yang aktif menciptakan kerentanan dalam infrastruktur serta layanan teknologi informasi dan komunikasi".
Hal itu memberi wewenang bagi menteri perdagangan AS untuk "melarang transaksi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional", tambah pernyataan tersebut.
Langkah itu langsung disambut oleh Ketua Komisi Komunikasi Federal AS Ajit Pai, yang menyebutnya "cara signifikan untuk mengamankan jaringan telekomunikasi Amerika".
AS telah membatasi agen-agen federal untuk menggunakan produk-produk Huawei dan telah mendorong sekutu untuk menghindarinya, sementara Australia dan Selandia Baru sama-sama memblokir penggunaan peralatan Huawei di jaringan 5G.
Pada April 2018 perusahaan teknologi China lainnya, ZTE, dilarang membeli suku cadang AS setelah ditempatkan pada "daftar entitas" yang sama.
Namun, ZTE berhasil melanjutkan bisnis setelah mencapai kesepakatan dengan AS pada Juli tahun lalu.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Google Selesaikan Urusan Kerja Sama dengan Huawei?
Donald Trump Deklarasikan Darurat Nasional Ancaman Teknologi Informasi
Huawei Nyatakan Bersedia Tandatangani Perjanjian 'Tanpa Mata-Mata'
Kerjasama Dengan Huawei, Nama Leica Justru Diblokir di Cina
Tanpa Amerika Serikat, Huawei pun Bisa Sukses
Putri Bos Huawei Tuntut Balik Pemerintah Kanada