Curi data Gedung Putih, peretas Rusia gunakan Twitter
Para peretas menyisipkan kode berbahaya yang memungkinkan mereka untuk mencuri data.
Perusahaan Keamanan Amerika Serikat menuduh peretas Rusia mencuri data Gedung Putih pakai sosial media Twitter. FireEye, nama perusahaan tersebut, mengaku telah memeriksa teknik peretasan baru ini.
"Berbagai teknik alogaritma digunakan dalam penggunaan Twitter setiap harinya, dalam gambar dan perintah yang disematkan disinyalir sangat efektif sebagai teknik meretas," tutur FireEye, seperti dikutip dari situs Emirates247, Kamis (30/7).
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Dalam gambar yang diunggah ke media sosial Twitter, para peretas menyisipkan kode berbahaya yang memungkinkan mereka untuk mencuri data dan dapat mengakses komputer yang diretasnya.
Diketahui, sebelumnya pihak keamanan cyber AS sebelumnya telah mengaitkan Rusia dalam upaya mereka menembus jaringan komputer di Gedung Putih.
Baca juga:
Amerika siap 'perang' dengan Iran dalam menjual minyak bumi
Aksi kendaraan tempur maritim Rusia pamer kehebatan di Krimea
Bobol email eksportir furnitur, hacker gondol uang warga Jerman
Soal keamanan internet, Jepang dibacking AS. Tiongkok curiga
Hacker Rusia curi jadwal pribadi Obama saat bobol Gedung Putih
Prajurit Facebook, pasukan cyber bentukan militer Inggris