Daftar Negara dengan Anggaran Militer Terbesar di Dunia, Cetak Rekor di Saat Pandemi
Terlepas dari melemahnya perekonomian karena pandemi Covid-19, negara-negara di dunia terus meningkatkan persenjataan mereka. Anggaran militer global mengalami kenaikan lagi di 2021.
Terlepas dari melemahnya perekonomian karena pandemi Covid-19, negara-negara di dunia terus meningkatkan persenjataan mereka. Anggaran militer global mengalami kenaikan lagi di 2021. Kenaikan ini mencatat rekor terbaru ketika Rusia terus meningkatkan kemampuan militernya menjelang invasinya ke Ukraina.
Demikian hasil temuan para peneliti yang dirilis Senin. Para peneliti juga memprediksi tren ini akan berlanjut di Eropa.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang berhasil ditanam oleh para ilmuwan Rusia di Antartika? Para ilmuwan telah berhasil menanam semangka di tempat yang tidak terduga: Antartika.
-
Kapan para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti disambut dengan delapan buah semangka yang tumbuh.
-
Bagaimana para ilmuwan Rusia berhasil menanam semangka di Antartika? Dengan membuat rumah kaca, dapat menciptakan sebuah oasis di mana mereka dapat meningkatkan suhu dan kelembapan udara ke kondisi yang menguntungkan bagi buah yang berair.
Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute (Sipri), anggaran militer global naik 0,7 persen tahun lalu.
"Di 2021, pengeluaran militer naik untuk ketujuh kalinya berturut-turut mencapai USD 2,1 triliun. Itu angka tertinggi yang pernah ada," jelas peneliti senior Sipri, Diego Lopes da Silva kepada AFP.
Pengeluaran Rusia naik 2,9 persen menjadi USD 65,9 miliar. Ini merupakan kenaikan tahun ketiga berturut-turut.
Lopes da Silva mengatakan, anggaran pertahanan Rusia mencakup 4,1 persen dari PDB.
"Jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia," cetusnya, dikutip dari AFP, Senin (25/4).
Pendapatan minyak dan gas yang tinggi membantu Rusia meningkatkan pengeluaran militer. Lopes da Silva mencatat, pengeluaran militer Rusia melonjak menjelang akhir tahun.
"Itu terjadi ketika Rusia mengumpulkan pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina sebelum invasi di Ukraina pada Februari," jelasnya.
Sanksi lebih berat
Apakah Rusia bakal mampu mempertahankan pengeluarannya, Lopes mengatakan sulit diprediksi karena gelombang sanksi yang dijatuhkan Barat karena agresinya di Ukraina.
Pada 2014, ketika Moskow mencaplok Krimea, Rusia juga dijatuhi sanksi Barat, yang bersamaan dengan anjloknya harga minyak, sehingga sulit menaksir seberapa efektif sanksi tersebut.
"Sekarang, sanksinya bahkan jauh lebih berat, tapi harga bahan bakar lebih tinggi yang bisa membantu Rusia mampu meningkatkan pengeluaran militernya pada level itu," kata Lopes da Silva.
Di sisi lain, pengeluaran militer Ukraina naik sampai 72 persen sejak pencaplokan Krimea. Walaupun pengeluaran turun sampai delapan persen pada 2021 menjadi USD 5,9 miliar, angka itu mencakup 3,2 persen dari PDB Ukraina.
Ketika ketegangan meningkat di Eropa, pengeluaran militer anggota NATO juga meningkat.
Sipri menyampaikan, delapan negara NATO tahun lalu mencatat pengeluaran militer dua persen dari PDB. Lopes da Silva memperkirakan pengeluaran militer negara Eropa terus meningkat.
Fokus pengembangan teknologi
Tren kenaikan global ini tidak berlaku bagi AS. Pengeluaran militer AS turun 1,4 persen pada 2021. AS menghabiskan USD 801 miliar untuk anggaran militernya, jauh melampaui negara lain.
Selama satu dekade terakhir, pengeluaran AS di bidang penelitian dan pengembangan naik 24 persen, sementara pengadaan senjata turun 6,4 persen.
Walaupun anggaran di kedua bidang itu turun pada 2021, penurunan anggaran untuk bidang penelitian tidak begitu terasa.
"Pemerintah AS berulang kali menekankan perlunya mempertahankan keunggulan teknologi militer AS atas kompetitor strategis," kata peneliti Sipri lainnya, Alexandra Marksteiner.
China, negara dengan pengeluaran militer terbesar kedua di dunia dengan perkiraan USD 293 miliar, meningkatkan pengeluarannya sampai 4,7 persen pada 2021, naik selama 27 tahun berturut-turut.
Tingginya belanja militer China mendorong negara tetangganya, Jepang, melakukan hal sama. Jepang menambah anggaran militernya sebesar USD 7 miliar, naik 7,3 persen, tertinggi sejak 1972.
Australia juga menghabiskan 4 persen lebih anggarannya untuk militer, mencapai USD 31,8 miliar pada 2021.
Sedangkan India, negara dengan pengeluaran militer terbesar ketiga dunia sebesar USD 76,6 miliar, meningkatkan anggaran militernya di 2021 sebesar 0,9 persen.
Inggris berada di posisi keempat menggantikan Arab Saudi. Anggaran militer Inggris naik 3 persen menjadi USD 68,4 miliar. Saudi justru menurunkan anggaran militernya sebesar 17 persen menjadi sekitar USd 55,6 miliar.
(mdk/pan)