Dalam Pesan WhatsApp yang Diretas, Jamal Khashoggi Sebut Pangeran Saudi SI Buas
Khashoggi, yang tewas dibunuh pada 2 Oktober lalu di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, menyebut Pangeran Muhammad sebagai 'Si Buas' yang tak akan pernah berhenti memangsa para pengkritiknya.
Sebanyak ratusan pesan daring WhatsApp milik wartawan Jamal Khashoggi diretas. Dalam pesan pribadi tersebut, Khashoggi secara blak-blakan mengungkapkan pandangannya terhadap Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Khashoggi, yang tewas dibunuh pada 2 Oktober lalu di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, menyebut Pangeran Muhammad sebagai 'Si Buas' yang tak akan pernah berhenti memangsa para pengkritiknya.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Apa yang dilakukan oleh aparat keamanan Arab Saudi terkait selebgram penjual visa haji ilegal? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap seorang selebgram yang diketahui menjual visa haji ilegal atau tanpa izin (tasreh).
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
"Semakin banyak korban yang dia makan, semakin banyak yang dia inginkan," tulis Khashoggi dalam satu daru 400 pesan yang diretas itu, seperti dikutip dari laman ABC, Senin (3/12).
"Dia sangat mencintai kekuasan, penindasan, dan memiliki kebutuhan untuk memamerkannya, tetapi tirani memiliki logika," tambahnya.
Pesan itu dikirim Khashoggi kepada salah satu rekan aktivisnya, Omar Abdulaziz, kurang lebih setahun sebelum jurnalis tersebut dibunuh. Saat itu, Pangeran Muhammad baru saja menangkap satu kelompok aktivis perempuan beberapa pekan sebelum mencabut larangan bagi pengemudi perempuan.
Abdulaziz mengungkapkan bahwa ponselnya telah diretas oleh spyware kelas militer yang diciptakan oleh perusahaan Israel 'NSO Grup'. Diretasnya pesan-pesan itu juga menunjukkan bahwa kemungkinan besar pejabat Saudi telah membaca pesan-pesan Khashoggi.
"Peretasan ponsel saya kemungkinan memberi peran besar tentang apa yang terjadi kepada Jamal Khashoggi. Saya benar-benar minta maaf harus mengatakan ini. Rasa bersalah ini membunuhku," ungkap Abdulaziz.
Sebagaimana diketahui, Khashoggi adalah seorang kolomnis untuk surat kabar Amerika Serikat Washington Post setelah sebelumnya pernah bekerja sebagai orang dalam kerajaan Saudi. Dia dibunuh dengan suntikan mematikan dan mayatnya dimutilasi oleh sekelompok orang Saudi yang dikirimkan kerajaan.
Namun, pihak Saudi membantah bahwa pembunuhan itu dilakukan atas perintah Pangeran Muhammad.
Baca juga:
Erdogan minta Saudi serahkan tersangka pembunuh Khashoggi ke Turki
Begini Nasib Tragis Para Pengkritik Kepala Negara
Ini Alasan Penasihat Keamanan Trump Tolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi
Kabinet AS Sebut Tak Ada Bukti Kuat Pangeran bin Salman Dalang Pembunuhan Khashoggi
Theresa May Berencana Temui Pangeran Saudi Untuk Bahas Pembunuhan Jamal Khashoggi