Demi keamanan, Myanmar larang biksu anti-Islam berkhotbah
Myanmar larang biksu anti-Islam memberikan khotbah. Pelarangan ini menyusul insiden penembakan kepada seorang pengacara hak asasi manusia terkemuka Myanmar. Alasan larangan tersebut demi keamanan.
Biksu Budha Myanmar yang dikenal anti-Islam, U Wirathu, dilarang menyampaikan khotbah di negaranya sendiri. Dia terkenal karena sering menyampaikan kata-kata kebencian terhadap Islam.
Seorang pejabat pemerintah menyebutkan alasan keamanan menjadikan pelarangan tersebut dikeluarkan.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana penyelesaian konflik di Myanmar akan dibahas? Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya," kata Sidharta.
"Acara khutbah yang akan digelar U Wirathu telah dilarang karena alasan keamanan saat ini," kata seorang pejabat pemerintah daerah kepada AFP, seperti dilansir dari laman Strait Times, Jumat (3/2).
Larangan terhadap biksu yang dijuluki 'wajah teror Budha' tersebut dilakukan menyusul insiden penembakan kepada seorang pengacara hak asasi manusia terkemuka Myanmar. Dia ditembak di bandara saat baru pulang dari Indonesia. Pengacara itu juga menjabat sebagai penasihat hukum Pemimpin Negara Daw Aung San Suu Kyi
U Ko Ni, nama pengacara HAM tersebut, merupakan seorang muslim. Pelaku penembakan, U Kyu Lin, langsung dibekuk di tempat kejadian.
Direktur Departemen Agama dan Budaya, Aung San Win, mengatakan saat ini pemerintah tengah membatasi pemberitaan media yang bisa memicu ketegangan negara atas pembunuhan Ko Ni. Sebab, pembunuhan ini seringkali dikaitkan dengan politik.
"Banyak berita palsu yang beredar di media sosial bertujuan untuk menghancurkan stabilitas negara menggunakan kata-kata kasar yang dapat menyebabkan konflik agama," ungkap San Win.
Kematiannya Ko Ni terjadi di tengah melonjaknya ketegangan antara umat Buddha dan Muslim. Terlebih, setelah militer melancarkan tindakan keras dan mematikan dilakukan kepada minoritas Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
Baca juga:
Pengacara muslim Myanmar tewas ditembak sepulang dari Indonesia
Ribuan orang hadiri pemakaman tokoh muslim Myanmar yang dibunuh
Peduli muslim Rohingya, Indonesia bangun dua sekolah di Myanmar
OKI desak Myanmar buka akses pengiriman bantuan
Ini empat usulan Indonesia pada OKI soal Rohingya