Demonstran kasus Ferguson AS, pura-pura mati tapi main ponsel
Ini membuat unjuk rasa itu jadi kurang greget.
Ponsel nampaknya memang menjadi candu bagi warga dunia tak terkecuali mereka tengah berdemonstrasi menyuarakan keadilan untuk warga kulit hitam Amerika Serikat dari kesewenangan polisi. Alih-alih berunjuk rasa dengan pura-pura mati, beberapa di antaranya malah asyik memainkan telepon selular mereka.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (6/12), unjuk rasa di Amerika telah memasuki tahap serius dan meluas. Banyak orang turun ke jalan lantaran kasus penembakan di Kota Ferguson, Negara Bagian Missouri, menewaskan remaja kulit hitam tak bersenjata Michael Brown. Kasus terbaru yakni kematian Eric Garner, juga berkulit hitam sebab tembakan polisi.
Pengunjuk rasa berbaring di jalan-jalan, pura-pura mati untuk menyuarakan keadilan ini. Namun apa lacur, beberapa demonstran muda wajahnya terlihat bermandikan cahaya dari ponsel mereka. Mereka jelas sekali lebih kecanduan 'gadget' ketimbang menjalani aksi secara total.
Pemandangan ini terlihat di Terminal New York City Grand Central dan beberapa tempat sibuk lain. Pemrotes nampaknya melekat pada layar ponsel mereka membuat unjuk rasa jadi kurang gregetnya.
Aksi ini dilakukan banyak orang di pelbagai negara bagian. Mereka biasanya terbaring selama 4,5 jam. Jumlah waktu yang sama saat Brown rebah di jalanan Ferguson sebab ditembak oleh Polisi Darren Wilson. Beberapa orang malah cuma melakukannya semenit meski ada juga yang rela berjam-jam berbaring.
"Ini taktik agar kami tidak bosan selama melakukan aksi," ujar salah satu pengunjuk rasa yang terlihat main ponsel.