Dianggap mematai-matai jemaah itikaf, polisi India tewas dikeroyok
Polisi itu panik dan menembak ketika ditanya identitasnya. Senjatanya kemudian dirampas warga dan dia dikeroyok hingga tewas.
Seorang polisi India di wilayah konflik Kashmir dipukuli jemaah masjid hingga tewas karena melepaskan tembakan akibat panik. Dia diduga memata-matai dengan mengambil foto jemaah sedang itikaf dan menunggu Lailatul Qadr.
Dilansir dari laman Associated Press, Jumat (23/6), peristiwa itu terjadi pada Kamis malam kemarin. Insiden bermula ketika polisi berpakaian sipil itu berada di luar Masjid Raya Srinagar dan mengambil gambar dengan ponselnya. Beberapa jemaah masjid melihat hal itu dan menghampiri si polisi.
Ketika ditanya identitasnya, polisi itu panik dan langsung mencabut pistolnya. Dia lantas melepaskan sejumlah tembakan mencederai tiga warga.
Saksi mengatakan, beberapa warga langsung menyergap dan melucuti senjata polisi itu, kemudian memukulinya hingga tewas. Seorang rekannya yang juga berpakaian bebas kabur.
Kepala Kepolisian Srinagar, S.P. Vaid, menyangkal keterangan saksi. Menurut dia beberapa jemaah memang sengaja menyerang dan mengambil senjata anak buahnya, lantas memukulinya hingga tewas. Menurut dia, dua orang sudah ditangkap, dan seorang lainnya masih dikejar.
Buntut dari insiden itu adalah polisi memasang pagar penghalang di beberapa wilayah di Srinagar, serta melarang umat Islam setempat menggelar Salat Jumat di Masjid Raya Srinagar.
Jumat terakhir pada Ramadan biasanya diperingati sebagai Hari Al-Quds dan Hari Kashmir. Hal itu buat memperingati konflik memperebutkan Masjid Al-Quds di Yerusalem dan Kashmir.
Sejak tahun lalu, polisi di Srinagar menjadi sasaran para pegiat anti-India dan milisi pemberontak. Beberapa dari mereka dibunuh dan rumahnya dihancurkan sebagai peringatan supaya polisi tidak terlibat lagi dalam operasi melawan pemberontak.
India dan Pakistan sudah bertahun-tahun berebut wilayah Kashmir. Keduanya mengklaim daerah itu milik mereka. Namun, sebagian warga para pemberontak berjuang buat memerdekakan wilayah mayoritas memeluk Islam itu sejak 1989, atau bergabung dengan Pakistan.
Sudah 70 ribu orang tewas dalam pertikaian itu. India menuding Pakistan mempersenjatai dan membantu para pemberontak. Namun hal itu dibantah oleh Pakistan.