Dimaki dan ditampar wanita mabuk, pria muslim ini tetap tegar

Sikapnya yang tak emosi itu mendapatkan pujian dari banyak penduduk Australia.

Gara-gara terpengaruh Islamophobia, wanita Australia ini menghajar dan mencaci seorang pria muslim yang bekerja sebagai keamanan di sebuah kelab hiburan malam. Meski begitu, lelaki tersebut tak terpancing dan tetap berusaha menjalani tugasnya dengan profesional. Tindakan pria tersebut mendapatkan pujian dari sejumlah netizen.

Dikutip dari harian Huffington Post, Rabu (20/1), wanita yang diperkirakan berusia 55 tahun itu tiba-tiba menyerang Ali Hamam. Dia menghina agama yang dianut Ali dan menyebutnya sebagai teroris.

Meski mendapatkan serangan kebencian, Ali tetap berusaha sabar. Bahkan, sebuah tamparan keras membuatnya bergeming, dia berusaha sabar dan tak menyerang wanita yang diketahuinya sedang mabuk itu.

Dalam wawancaranya dengan sebuah televisi lokal, Ali menganggap wanita tersebut sedang memiliki masalah. Dia hanya mencoba memahami apa yang dilakukan wanita berpakaian serba hitam itu.

"Sebagai warga Australia, dan Muslim, kami tahu yang lebih baik dari itu. Hanya karena dia melihat sesuatu di berita manapun, dia seharusnya tak membawa (kebencian) itu di Australia," katanya bijak.

Aksi rasis yang dilakukan wanita itu terekam dalam video berdurasi 10 menit dan disebarluaskan melalui situs jejaring sosial, Facebook. Video itu memperlihatkan wanita rasis itu mencoba memukulnya, memakinya di tengah jalan.

"Siapa kamu? Siapa kamu? Dasar pemakai turban," caci wanita itu.

Hingga kini, polisi belum menangkap wanita rasis tersebut meski warga telah meminta mereka untuk menangkapnya. Polisi setempat masih menimbang-nimbang tindakan hukum yang akan diambil.

Berikut videonya:

Baca juga:
Penampakan tamu tak diundang masuk ke turnamen tenis di Australia
Mengunjungi pos tertua tim ekspedisi Australia di Antartika
Robert si kakek cabul asal Australia juga 'memangsa' remaja
Australia tarik video game rasis suruh pemain bantai warga Aborigin
Muncul ancaman bom teror di gedung Opera Sydney, warga dievakuasi