Cara Mengikat Rambut yang Benar Menurut Islam, Perlu Diperhatikan
Mengikat rambut merupakan bagian dari kebiasaan sehari-hari yang penting untuk menjaga penampilan dan kenyamanan, terutama bagi wanita.
Mengikat rambut merupakan bagian dari kebiasaan sehari-hari yang penting untuk menjaga penampilan dan kenyamanan, terutama bagi wanita. Dalam Islam, ada panduan khusus tentang bagaimana mengikat rambut dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama, yang tidak hanya menekankan kesederhanaan tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan kesopanan.
Mengikat rambut dengan benar menurut Islam melibatkan pertimbangan untuk menutup aurat secara tepat dan memastikan bahwa cara mengikat rambut tidak menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan. Pentingnya mengikuti panduan ini adalah untuk mencerminkan adab dan etika dalam berpenampilan, sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong kesederhanaan dan keharmonisan.
-
Bagaimana cara mengikat rambut agar ga rontok? Ikat rambut Anda dengan longgar dan gunakan ikat rambut yang lembut dan tidak menyebabkan gesekan.
-
Bagaimana cara berpakaian yang baik dalam Islam? Islam mengajarkan adab berpakaian yang mencakup penggunaan pakaian yang halal, tidak menyerupai lawan jenis, memulai dari sebelah kanan, tidak menyerupai pakaian orang kafir, dan bukan merupakan pakaian ketenaran.
-
Apa yang perlu diperhatikan dalam pola makan untuk rambut? Pola makan dan gaya hidup yang dijalani faktanya memiliki pengaruh terhadap kesehatan rambut, lho. Jika makanan yang sering disantap sehari-hari tak mampu memenuhi kebutuhan gizi tubuh, maka rambut akan jadi lebih rapuh dan cenderung mudah mengalami kerontokan.
-
Apa yang diungkapkan oleh cara menyisir rambut? Menurut tes kepribadian dari Jagran Josh, cara seseorang menyisir rambut dapat memberikan gambaran tentang kepribadiannya.
-
Bagaimana cara mencegah rambut bercabang? Cara mencegah rambut bercabang agar tak sampai terjadi: 1. Jagalah pola makan dengan baik, sebab rambut memerlukan nutrisi yang hanya bisa diperoleh dari makanan bergizi. 2. Sehabis keramas jangan menggosok rambut dengan handuk, karena justru bisa menyebabkan rambut rusak dan bercabang. Cukup ditutupi saja pakai handuk hingga setengah kering. 3. Manfaatkan masker rambut dari bahan alami, seperti minyak kelapa, lidah buaya dan madu, agar rambut tak mudah kering dan bercabang. 4. Rutinlah memotong ujung-ujung rambut, agar kesehatan rambut tetap terjaga.
-
Kenapa menata rambut untuk sekolah harus rapi? Saat pergi ke sekolah, tentu penataan rambut juga harus disesuaikan. Selain harus terlihat rapi, pastikan cara menata rambut sendiri untuk sekolah tidak mengganggu saat proses belajar-mengajar.
Dengan memahami cara mengikat rambut yang benar, kita tidak hanya menjaga martabat dan kehormatan diri, tetapi juga memelihara kesehatan rambut dan kulit kepala. Berikut cara mengikat rambut yang benar menurut Islam:
Cara Mengikat Rambut yang Benar Menurut Islam
Dalam Islam, mengikat rambut memiliki beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan aurat, kesederhanaan, dan kesehatan. Berikut adalah cara mengikat rambut yang benar menurut ajaran Islam:
1. Menutup Aurat
Cara mengikat rambut yang benar menurut Islam adalah menutup aurat. Bagi wanita Muslim, rambut adalah bagian dari aurat yang harus ditutupi di hadapan non-mahram. Oleh karena itu, mengikat rambut harus disertai dengan mengenakan hijab atau penutup kepala yang menutupi seluruh rambut dengan rapi.
Selain itu, Islam menganjurkan kesederhanaan dalam berpakaian dan penampilan. Oleh karena itu, wanita disarankan untuk menghindari gaya ikatan rambut yang terlalu mencolok atau menarik perhatian, terutama jika bentuk ikatan rambut terlihat dari luar hijab, seperti yang disebut dengan "punuk unta" (bentuk ikatan rambut yang terlalu tinggi di bagian atas kepala).
2. Kesederhanaan dan Tidak Berlebihan
Cara mengikat rambut yang benar menurut Islam berikutnya adalah kesederhanaan dan tidak berlebihan. Islam melarang meniru gaya berpakaian atau penampilan yang identik dengan budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Oleh karena itu, cara mengikat rambut harus sederhana dan tidak menyerupai gaya yang berlebihan atau yang dimaksudkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Mengikat rambut dengan hiasan yang berlebihan atau aksesori yang mencolok juga sebaiknya dihindari. Islam menganjurkan kesederhanaan dan tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam hal penampilan.
3. Kesehatan Rambut
Cara mengikat rambut yang benar menurut Islam selanjutnya adalah menjaga kesehatan rambut. Mengikat rambut terlalu ketat bisa menyebabkan kerusakan pada rambut dan kulit kepala. Islam mendorong untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk rambut. Oleh karena itu, disarankan untuk mengikat rambut dengan cara yang tidak terlalu ketat agar sirkulasi darah ke kulit kepala tetap lancar dan rambut tetap sehat.
Penting juga untuk memberi rambut waktu untuk "bernapas" dengan melepas ikatan saat berada di rumah atau di lingkungan yang aman dari pandangan non-mahram, sehingga rambut tidak selalu tertarik dan bisa tetap sehat.
4. Ketika Shalat
Saat shalat, wanita boleh mengikat rambutnya dengan ikatan yang sederhana dan tidak terlalu tinggi, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan. Rambut harus tetap tertutup oleh hijab atau penutup kepala, dan tidak boleh dibiarkan terurai jika dapat mengganggu pelaksanaan shalat.
5. Menghindari Riyaa’ (Pamer)
Ketika mengikat rambut, niatkanlah untuk menjaga kebersihan dan keteraturan diri, bukan untuk pamer atau menunjukkan keindahan kepada orang lain yang tidak berhak melihatnya. Ini penting agar tindakan kita tetap sesuai dengan ajaran Islam yang mengutamakan niat yang baik dan benar.
Dengan mengikuti panduan ini, seorang Muslimah dapat mengikat rambutnya dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, menjaga aurat, memelihara kesederhanaan, dan tetap menjaga kesehatan rambut.
Hukum Mengikat Rambut Saat Sholat
Dalam Islam, ada dua jenis larangan, yaitu larangan yang bersifat wajib dan yang bersifat anjuran. Adapun hukum mengikat rambut saat sholat bersifat anjuran, secara fikih hukumnya makruh, bukan termasuk perkara yang membatalkan sholat.
Melansir dari NU Online, hal yang perlu diperhatikan adalah objek larangannya.
ﻗﺎﻝ اﻟﻌﺮاﻗﻲ: ﻭاﻟﻨﻬﻲ ﺧﺎﺹ ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ ﺩﻭﻥ اﻟﻤﺮﺃﺓ ﻷﻥ ﺷﻌﺮﻫﺎ ﻋﻮﺭﺓ ﻳﺠﺐ ﺳﺘﺮﻩ ﻓﻲ اﻟﺼﻼﺓ ﻓﺈﺫا ﻧﻘﻀﺘﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﺮ ﻭﻳﺘﻌﺬﺭ ﺳﺘﺮﻩ ﻓﺘﺒﻄﻞ
ﺻﻼﺗﻬﺎ
Artinya: "Larangan ini khusus bagi laki-laki, tidak berlaku bagi perempuan. Karena rambut perempuan adalah aurat yang wajib ditutupi ketika shalat. Jika dilepas ikatannya, maka rambutnya tidak dapat ditutupi, sehingga shalatnya batal." (Abdurra'uf Al-Munawi, Faidhul Qadir [Mesir: Al-Maktabatut Tijariyyah Al-Kubra, 1937], juz 6, halaman 348).
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada larangan mengikat rambut dalam shalat. Bahkan bisa menjadi hal wajib, jika ketika tidak diikat, rambut akan terurai dan terlihat, sehingga menyebabkan batalnya shalat.
Sementara itu, bagi laki-laki yang berambut panjang, sunnah untuk mengurai rambutnya ketika shalat dan membiarkannya menyentuh lantai, namun tidak boleh menutupi seluruh keningnya.
Dampak Sering Mengikat Rambut untuk Kesehatan
Sering mengikat rambut dapat memiliki beberapa dampak pada kesehatan rambut dan kulit kepala. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
1.Kehilangan Kelembapan
Mengikat rambut terlalu sering atau terlalu ketat dapat menyebabkan kehilangan kelembapan alami rambut. Hal ini bisa membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah.
2.Rambut Rontok
Ikatan yang terlalu ketat, terutama dengan karet rambut yang kasar atau bahan yang tidak lembut, dapat menyebabkan kerusakan pada akar rambut. Ini dapat menyebabkan rambut rontok atau kondisi yang dikenal sebagai traction alopecia, yaitu kerontokan rambut akibat tarikan terus-menerus.
3.Iritasi dan Infeksi
Ikatan rambut yang terlalu ketat atau penggunaan aksesori rambut yang tidak bersih dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala. Ini bisa memicu gatal, kemerahan, atau bahkan infeksi jika tidak diatasi dengan baik.
4.Sirkulasi Darah yang Terganggu
Mengikat rambut dengan kuat dapat mengganggu sirkulasi darah ke kulit kepala. Sirkulasi yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan folikel rambut dan menyebabkan masalah seperti rambut rapuh atau lambatnya pertumbuhan rambut.