Ditemui JK, Oman berniat perkuat kerja sama ekonomi dengan RI
Ditemui JK, Oman berniat perkuat kerja sama ekonomi dengan RI. Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Negara Oman Yahya bin Mahfoodh al Manthri pada rangkaian acara organisasi IORA. Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa hal menyangkut situasi kedua negara termasuk ekonomi.
Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) melaksanakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Negara Oman Yahya bin Mahfoodh al Manthri pada rangkaian acara organisasi Indian Ocean Rim Association (IORA). Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa hal menyangkut situasi kedua negara.
"Kami membicarakan mengenai Indonesia dan Oman, juga situasi di Timur Tengah. Tentunya sebagai negara di jazirah Arab, Oman merupakan negara yang sangat damai di sebelah Yaman yang begitu sulit namun bisa mengatur negerinya sendiri," kata Wapres JK saat ditemui di Ruang Murai, Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan, Selasa (7/3).
Pada kesempatan tersebut, Wapres JK juga menekankan kembali kedua negara akan terus melakukan kerja sama khususnya di bidang ekonomi.
"Saat ini Oman juga memiliki investasi ke Indonesia terutama di perminyakan. Tentu kita akan tetap meneruskan kerja sama kedua negara, baik di bidang ekonomi maupun pendidikan," paparnya.
Saat disinggung mengenai kerja sama baru antara kedua negara yang kemungkinan akan dilakukan di masa mendatang, Wapres JK tidak menampik.
"Kerja sama baru tentu akan dilakukan karena banyak perusahaan Indonesia yang berminat berinvestasi di sana, begitu juga sebaliknya. Karena itu kerja sama khususnya di bidang ekonomi terus dilanjutkan," tandasnya.
Baca juga:
Ini hadiah Menlu Retno untuk para kepala negara peserta IORA
12.000 Personel TNI dan Polri bakal amankan puncak KTT IORA
IORA janji jaga perdamaian dan stabilitas Samudra Hindia
Di IORA, Indonesia minta dukungan jadi anggota tidak tetap DK PBB
Bali Communique dan Gender Declaration jadi hasil IORA tahun ini
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.