Donald Trump Blak-Blakan Sebut Turki Dalang di Balik Penggulingan Rezim Assad di Suriah
Pengamat menilai pernyataan Trump itu sebagai bentuk peringatan bagi Turki.
Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump menuduh Turki sebagai dalang di balik kelompok pemberontak yang menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengklaim Turki telah melancarkan “pengambilalihan yang tidak ramah” atas Suriah.
Trump menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah “Orang yang sangat cerdas dan sangat tangguh,” kata Trump dalam sebuah konferensi pers di Florida pada Senin (17/12).
”Mereka sudah menginginkannya selama ribuan tahun, dan dia mendapatkannya. Tapi Turki telah melakukan pengambilalihan yang tidak ramah tanpa banyak nyawa melayang. Orang-orang yang masuk itu dikendalikan oleh Turki,” imbuh Trump.
Peringatan Trump untuk Turki dan Suriah
Para pengamat kebijakan luar negeri mengatakan Trump, presiden AS terpilih itu tengah mengirim pesan kepada Erdoğan, yang selama ini menjalin hubungan penuh gejolak dengan AS.
"Trump telah mengeluarkan semacam peringatan kepada para penguasa baru Suriah dan para pelindung mereka, yaitu 'perintahlah dengan hati-hati, karena kami sedang mengawasi'," kata Jonathan Schanzer, direktur eksekutif lembaga pemikir Foundation for Defense of Democracies, seperti dilansir Financial Times, Selasa (17/12).
Seorang pakar kebijakan luar negeri menilai apa yang disampaikan presiden terpilih AS itu tentang Erdoğan mencerminkan kecenderungan Trump untuk membuat para pemimpin dunia tetap waspada.
Sayangnya, pernyataan Trump tersebut bertentangan dengan situasi di Suriah. AS juga terlibat dalam runtuhnya rezim Assad. Beberapa hari sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengatakan bahwa Washington tengah menjalin hubungan dengan kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berperan dalam menggulingkan rezim Assad.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti